Massa PDIP minta penolakan kenaikan BBM diparipurnakan

id Massa PDIP aksi

Massa PDIP minta penolakan kenaikan BBM diparipurnakan

Demo (Foto Antara/Regina)

Jogja (ANTARA Jogja) - Ratusan anggota dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Yogyakarta yang melakukan aksi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak di DPRD Kota Yogyakarta meminta tuntutan mereka diparipurnakan.

"Kami berharap tuntutan menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ini bisa dibahas dalam rapat paripurna," kata Koordinator Umum Aksi Gunawan Hartono alias Kawir dalam aksinya di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, apabila tuntutan tersebut terlegitimasi secara kelembagaan, penolakan kenaikan harga BBM tersebut merupakan aspirasi seluruh rakyat, karena DPRD Kota Yogyakarta merupakan representasi seluruh masyarakat Yogyakarta.

Dalam aksi yang berlangsung damai tersebut, massa PDIP menyampaikan tiga tuntutan, yaitu menolak kenaikan harga BBM, meminta pemerintah agar menegakkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dan juga meninjau kontrak kerja sama pengelolaan sumber daya alam.

Massa PDIP menyebutkan, apabila rencana kenaikan harga BBM tersebut benar-benar diwujudkan oleh pemerintah, rakyat kecil akan menjadi pihak yang paling merasakan dampaknya.

PDIP menyatakan bahwa rencana kenaikan BBM tersebut tidak rasional karena selama ini yang menikmati BBM bersubsidi bukanlah warga menengah ke atas, melainkan warga masyarakat menengah ke bawah.

Harga minyak dunia yang semakin tinggi, menurut PDIP seharusnya justru lebih memberikan keuntungan kepada pemerintah karena Indonesia adalah termasuk negara penghasil minyak, dan bukan justru semakin membebani APBN.

Setelah menyampaikan orasinya, massa kemudian menyerahkan surat pernyataan dan meminta seluruh anggota dewan untuk menandatanganinya. Massa kemudian diajak berdialog bersama perwakilan anggota Dewan.

Saat aksi berlangsung, massa pun ditemui oleh sejumlah anggota Dewan dari seluruh fraksi yang ada, mulai dari Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Golongan Karya dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

Ketua DPRD Kota Yogyakarta Henry Koencoroyekti mengatakan, akan membawa tuntutan tersebut ke rapat paripurna Dewan.

"Kami akan memperjuangkan aspirasi rakyat. Ini adalah rumah aspirasi rakyat. Menyampaikan aspirasi adalah hak rakyat," kata Henry.

Ia mengatakan, meskipun rencana kenaikan BBM merupakan pembahasan di tingkat pusat, tetapi dampak dari kenaikan BBM tersebut akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat hingga ke daerah.

Setelah perwakilan massa diterima oleh perwakilan anggota DPRD Kota Yogyakarta, mereka pun kemudian membubarkan diri.

Selain di gedung DPRD Kota Yogyakarta, aksi massa menuntut penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak juga dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa.

Mahasiswa sempat melakukan aksi bakar ban di simpang tiga Jalan Glagah Sari dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Jalan Kusumanegara. Kepolisian sempat menutup jalan tersebut, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.
(E013)