Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Tarif pelayanan untuk kelas III di Rumah sakit Umum Daerah Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan disesuaikan atau dinaikkan mulai Sabtu (1/9).
"Penyesuaian tarif dilakukan sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pelayanan Kesehatan Kelas III di RSUD Wates," kata Direktur Utama RSUD Wates Lies Indriyati di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan, proses penyesuaian tarif di RSUD Wates berjalan lambat. Penyesuaian tarif seharusnya sudah dilakukan setiap tiga tahun sekali. Namun, karena proses negosiasi yang alot, Perda penyesuaian tarif baru disepakati April lalu.
"Memang sangat lama jangka waktunya. Seharusnya setiap tiga tahun ada penyesuaian tarif. Tapi ini sudah tujuh tahun baru ada penyesuaian. Kami sudah menyusun ini sejak lama, tapi baru "deal" April lalu dan akan diberlakukan mulai hari ini. Sebelumnya tarif diatur melalui Perbup Nomor I/2005," kata Lies.
Kata dia, lamanya pelaksanaan penyesuaian tarif membuat angka kenaikan terlihat sangat besar.
Dia mencontohkan, untuk biaya rawat inap yang naik dari Rp58 ribu menjadi Rp85 ribu.
"Angka kenaikan untuk kunjungan dokter hanya Rp5 ribu dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu. Kebutuhan terbesar justru ada pada akomodasi. Seandainya penyesuaian tarif ini diberlakukan setiap tiga tahun sesuai ketentuan, mungkin tidak akan terlihat besar seperti ini," kata dia.
Menurut dia, Perda Nomor 3 Tahun 2003 merupakan Perda pertama karena sebelumnya hanya diatur dengan Perbup dan Peraturan Direktur (Perdir). Selain itu, perda belum sempurna karena Perda belum dibarengi aturan tentang pelayanan kesehatan non-kelas III. Selain itu, pelayanan non-kelas III masih menggunakan Perbup dan Perdir sebagai payung hukum.
"Untuk penyesuaian perda, kami telah melakukan sosialisasi. Dengan kenaikan tarif, tentu akan kami barengi dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui beberapa program, di antaranya, dengan mengadakan gelang identitas bagi pasien yang dirawat," kata dia.
Untuk program untuk mengurangi inveksi nosokomial atau inveksi yang terjadi di rumah sakit, kata dia, RSUD akan menyiapkan alat cuci tangan di bangsal.
"Kami akan siapkan rumah sakit ini sebagai green hospital. Ini semuanya demi memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," kata dia.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Penutur asing antusias mengikuti kelas Bahasa Indonesia
Jumat, 19 April 2024 8:13 Wib
ITPLN bertekad menjadi kampus kelas dunia
Senin, 8 April 2024 19:06 Wib
Untuk naik kelas, Raffi-Kaesang tempatkan UMKM di BSD City
Sabtu, 30 Maret 2024 20:18 Wib
Labuan Bajo dikunjungi 15 kapal pesiar angkut wisman
Minggu, 17 Maret 2024 5:24 Wib
Menparekraf-Singapura kerja sama konser kelas dunia
Senin, 11 Maret 2024 5:31 Wib
Tiket kelas festival F1 Powerboat "sold out"
Sabtu, 2 Maret 2024 13:41 Wib
191 warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta telah mencoblos
Rabu, 14 Februari 2024 13:01 Wib
Unhas-UB rembuk pengelolaan kelas internasional
Senin, 29 Januari 2024 20:43 Wib