Peran masyarakat rayakan HUT Kota Yogyakarta diperbesar

id hut kota yogyakarta

Peran masyarakat rayakan HUT Kota Yogyakarta diperbesar

HUT Kota Yogyakarta (foto facebook.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Peran dan keterlibatan masyarakat dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-256 Kota Yogyakarta akan diperbesar sebagai perwujudan dari tema peringatan yaitu "Semangat Segoro Amarto untuk Jogja Istimewa".

"Dalam semangat `Segoro Amarto` terkandung unsur kebersamaan. Karena itu, dalam peringatan hari ulang tahun kali ini, semangat kebersamaan itu diwujudkan dengan memperbesar peran masyarakat hingga ke wilayah dalam memperingati hari ulang tahun kota," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya di Yogyakarta, Kamis.

"Segoro Amarto Agawe Majune Ngayogyakarta" (semangat gotong royong untuk kemajuan Yogyakarta) adalah gerakan di masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan melalui gotong royong.

Menurut dia, kesemarakan peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta tersebut harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat hingga ke wilayah.

Di tiap-tiap wilayah, lanjut dia, masyarakat secara swadaya dapat menghias kampungnya agar terlihat lebih semarak, dan nanti akan dipilih 10 nominator kesemarakan wilayah yang akan memperoleh penghargaan khusus dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

Selain itu, juga akan ditampilkan festival kesenian di masing-masing kelurahan yang menampilkan potensi dari tiap wilayah.

"Penilaian akan dilakukan pada 5-20 Oktober. Akan ada uang pembinaan dengan nominal tertentu yang diberikan kepada wilayah yang menang," tuturnya.

Rangkaian acara peringatan hari ulang tahun akan diawali dengan pemasangan penjor di Titik Nol Kilometer pada Jumat (5/10).

Penjor atau rangkaian janur tersebut memiliki makna bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta sedang memiliki hajat karena dalam budaya Jawa, janur identik dengan penyelenggaraan hajat.

Pemasangan penjor di Titik Nol Kilometer tersebut akan dilanjutkan dengan pemasangan penjor di sepanjang Jalan Malioboro.

"Untuk menggambarkan masyarakat Yogyakarta sebagai masyarakat berbudaya, maka di sepanjang Malioboro juga akan ditempatkan sejumlah instalasi seni," paparnya.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan Achmad Fadli mengatakan, kegiatan utama dari peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta adalah upacara yang diikuti oleh pegawai di lingkungan pemerintah kota serta sejumlah elemen masyarakat.

"Jika pada tahun-tahun sebelumnya, peserta upacara hanya pegawai, maka kali ini adalah seluruh elemen masyarakat," ujarnya.

Upacara akan dipusatkan di halaman Balai Kota Yogyakarta diikuti sekitar 5.000 peserta yang mengenakan busana tradisional Yogyakarta.

Dalam upacara tersebut juga akan dilakukan ikrar masyarakat dengan tema "Segoro Amarto untuk Jogja Istimewa" serta defile masyarakat dari 14 kecamatan.

"Kegiatan lain yang membedakan pada tahun ini adalah pelaksanaan upacara di sekolah-sekolah. Peserta mengenakan busana Jawa dan tata upacara menggunakan Bahasa Jawa," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, dalam upacara peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta, akan tetap memasukkan unsur sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta.

"Ini dilakukan agar masyarakat tidak lupa pada sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta," tukasnya.(T.E013)