Anies Baswedan dan kelas pengusaha mengajar

id anies baswedan dan kelas

Anies Baswedan dan kelas pengusaha mengajar

Anies Baswedan (Foto antarayogya.com)

Surabaya  (ANTARA Jogja)  - Coba bayangkan apa yang terjadi jika seorang CEO dari sebuah perusahaan mengajar di depan anak-anak SD yang tidak jauh dari lokasi perusahaannya?
   
"Saya mengajarkan melakukan gerakan, bukan membuat program. Karena itu saya menawarkan para pimpinan perusahaan di sekitar saya untuk melakukan dua hal, yakni melihat sekeliling dan turun tangan," ujar cendekiawan muda Anies Baswedan.

Ketika berbicara pada peluncuran "Scolah - Unair Mengajar" (School of Airlangga in Harmony - Unair Mengajar) di Auditorium Rektorat Unair, Rabu (17/10), pendiri 'Gerakan Indonesia Mengajar' itu menjelaskan tawaran yang disebutnya sebagai "Kelas Inspirasi" itu mendapat respons yang luar biasa.

"Ada 600 profesional yang sanggup mengikuti kelas itu, tapi kami hanya mampu mengorganisasi 200 profesional. Karena itu kami seleksi sesuai dengan kondisi sekolah yang terdekat dari profesional itu," tuturnya.

Ratusan profesional yang lolos seleksi itu antara lain CEO Citi Bank, CEO Nutrifood, Dirut Bank Mandiri, pilot, laboratoris, pemilik kargo, dan banyak lagi.

"Kami minta mereka mengajar di SD terdekat, kami minta mereka memberikan 'seed of dream' (benih mimpi) dan harapan, kami menyebutnya dengan Kelas Inspirasi," ujarnya.

Yang menarik, kata Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu, CEO Nutrifood membawa foto masa kecil di pedalaman Sumatera.

"Dia bilang kepada anak-anak SD itu bahwa dirinya di masa lalu juga hidup serba kesulitan seperti anak-anak SD itu," katanya.

Hasil dari "Kelas Inspirasi" itu justru di luar dugaan. "Itu karena para profesional itu menjadi tahu bahwa di dekat perusahaannya ada banyak anak-anak yang hidupnya susah, setidaknya dalam pendidikan," urainya.

Walhasil, para profesional itu tidak hanya memberikan "seed of dream", tapi mereka menjadi ada perasaan memiliki SD itu, sehingga dia pun merasa bertanggung jawab dengan anak-anak SD di dekatnya.

"Akhirnya, CSR dari perusahaan mereka tidak diberikan kepada orang lain yang jauh dari perusahaannya, tapi diberikan kepada anak-anak SD itu, apakah beasiswa, bantuan tas sekolah, atau bahkan membantu fasilitas gedung sekolah itu," katanya.

(E011)