Jakarta (ANTARA Jogja) - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan seharusnya Jakarta yang selalu dilanda banjir tahunan mempunyai tempat evakuasi untuk menampung para pengungsi.
"Idealnya pembangunan kota harus berbasiskan mitigasi bencana," ujar Yayat di Jakarta, Jumat.
Dengan demikian, jika terjadi bencana maka masyarakat tahu harus mengungsi kemana karena sudah mempunyai tempat evakuasi. Kondisi itu, berbeda dengan yang terjadi saat ini saat korban banjir banyak mengungsi di tempat yang tidak seharusnya.
"Tempat pengungsian yang ditempati pengungsi saat ini tidak layak seperti di jalanan sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya."
Yayat menambahkan tempat evakuasi bisa dibuat di tanah kosong ataupun lapangan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat tempat evakuasi adalah sanitasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan total pengungsi banjir di Jakarta mencapai 15.423 orang dengan sebaran pengungsi berada di 68 titik.
Banjir telah merendam 720 RT di 73 Kelurahan di Jakarta. Jumlah pengungsi 7.196 jiwa di Jakarta Timur, 3.147 jiwa di Jakarta Selatan, 1.268 jiwa di Jakarta Pusat, 2.912 jiwa di Jakarta Barat dan 900 jiwa Jakarta Barat.(I025)
Berita Lainnya
Usai banjir, kondisi Demak, Jateng, kondusif
Jumat, 29 Maret 2024 0:05 Wib
Tanggul Sungai Wulan Demak, Jateng, harus ditinggikan agar tak jebol dan banjir
Kamis, 28 Maret 2024 21:10 Wib
Hujan ringan guyur Indonesia
Kamis, 28 Maret 2024 7:40 Wib
Pulang rumah, 3.041 pengungsi banjir di Kudus, Jateng
Rabu, 27 Maret 2024 17:05 Wib
Banjir Bandung Barat, Jabar, telan 4 jiwa warga
Rabu, 27 Maret 2024 9:41 Wib
Mulai pulang rumah, pengungsi banjir di Kudus, Jateng
Selasa, 26 Maret 2024 18:40 Wib
Jateng data rumah warga korban banjir yang rusak
Selasa, 26 Maret 2024 18:36 Wib
Banjir surut, dibuka total Jalur Pantura Demak-Kudus, Jateng
Selasa, 26 Maret 2024 14:20 Wib