Kulon Progo imbau petani gunakan pupuk organik

id pupuk organik

Kulon Progo imbau petani gunakan pupuk organik

proses pembuatan pupuk organik (Foto Antara)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, mengimbau kepada petani menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo, Bambang Tri Budi, Minggu mengatakan hendaknya petani mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik.

"Penggunaan pupuk organik akan membantu meningkatkan kesuburan tanah, sehingga akan meningkatkan produktivitas tanaman padi. Kami optimistis, jika petani menggunakan pupuk secara berimbang, produktivitas tanaman padi akan mencapai di atas 10,3 ton/hektare gabah kering panen (gkp)," kata Bambang.

Ia juga mengatakan, kebutuhan pupuk organik di Kulon Progo sekitar 40.438 ton per tahunnya. Setiap satu hektare membutuhkan pupuk organik sekitar dua ton, sedangkan luasan lahan persawahan dan ladang yang ditanami padi seluas 20.219 hekatare.

"Penggunaan pupuk organi di Kulon Progo masih dikategorikan sangat rendah. Patani masih menggunakan pupuk kimia. Padahal, kami sudah mengimbau supaya lebih memperbanyak penggunaan pupuk organik," katanya.

Dispertan Kulon progo, kata dia, terus mendorong pembangunan alat pengolahan pupuk organik (APPO) guna memproduksi pupuk organik. Diharapkan, APPO yang dikembangkan petani mempu mencapai kebutuhan pupuk pertani di seluruh Kulon Progo.

"Pengembangan APPO ini kami harapkan mampu mengurangi ketergantungan pupuk kimia. Serta mampu mendorong produktivitas tanaman padi seiring semakin suburnya lahan persawahan," katanya.

Pertanian di Kulon Progo, kata dia, rencananya akan dikembangkan sebagai pusat pertanian organik. Dispertan sedang mengarahkan penggunaan pupuk organik secara bertahap. Proses dan kerja keras mengarahkan petani dalam proses produksi tanaman padi, hortikultura, dan sayur-mayur dari menggunakan pupuk anorganik menjadi organik.

Dispertan melakukan berbagai upaya untuk mengarahkan petani menggunakan pupuk organik dan menghindari sedini mungkin penggunaan pestisida," katanya.

(KR-STR)