Kepala kantor Pos Cabang Wonosari, Mufti Ismail di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan hingga sore ini, pihaknya belum menerima kartu perlindungan sosial (KPS).
"Pencairan BLSM mundur dari rencana semula. Selain itu data penerima kacau karena orang yang sudah meninggal masih terdaftar penerima," kata Mufti.
Ia mengatakan jumlah penerima KPS yang berjumlah 80.243 sesuai dengan rumah tangga sasaran miskin (RTSM). Seharusnya KPS diterima kantor pos pada Selasa, (25/6) dan disalurkan pada Kamis (27/6) tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan waktu.
"Melihat kondisi KPS belum diterima kantor pos, pencairan BLSM mundur dari jadwal yang telah ditentukan. Saya sudah konfirmasi ke pusat, namun pada tanggal 25,26 dan 27 Juni 2013, tidak ada pengiriman KPS untuk wilayah Gunung Kidul," katanya.
Ia mengatakan tidak tahu alasan keterlambatan pengiriman KPS, apakah terkendala pembuatan KPS yang belum selesai atau kendala lainnya.
"Kami tidak tahu, keterlambatan pengiriman KPS ini berakibat mundurnya pendistribusian sekaligus pencairan BLSM," kata dia.
Akibat keterlambatan pendisribusian KPS, kata Mufti, dana BLSM akan dicairkan bersamaan dengan pendistribusian KPS.
"Banyak warga yang rumahnya jauh, jadi kasihan jika harus bolak balik kantor pemerintahan desa atau kantor pos. Untuk itu kami akan mencairkan BLSM bersamaan dengan pembagian KPS," kata dia.
Dia mengatakan, rencananya pencairan akan dilakukan 13 kantor pos dan 69 desa yang tersebar di 18 kecamatan.
"Senin, 1 Juli 2013, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kami juga akan meminta bantuan dari kepolisian dan TNI untuk mengamankan pencairan BLSM," kata dia.
(KR-STR)
