Pengelolaan Gua Pindul jadi percontohan di ASEAN

id pengelolaan gua pindul

Pengelolaan Gua Pindul jadi percontohan di ASEAN

Sejumlah wisatawan menggunakan pelampung menyusuri Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto Antara/Noveradika)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pengelolaan Desa Wisata Gua Pindul berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi percontohan pengelolaan kepariwisataan bagi negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Rencananya, perwakilan negara ASEAN yakni Brunei Darusalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Laos mengunjungi Desa Wisata Bejiharjo Gua Pindul. Sementara dari luar negara ASEAN adalah Korea Selatan, Jepang, dan China.

Namun, hanya dua menteri kesra perwakilan dari Laos dan Myanmar di Gua Pindul, pada Kamis yakni Union Minister (menteri kesra) Myanmar Thet Naing Win, dan Minister Chairman of Laos NCRDPE Bounheuang Douangphachanh.

Rombongan langsung mencoba memasuki Gua Pindul, namun tidak melalui pintu utama melainkan melalui pintu keluar dengan menggunakan perahu karet.

Wakil Bupati Gunung Kidul Imawan wahyudi mengatakan Gua Pindul merupakan desa wisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

"Gua Pindul merupakan salah satu kandidat geopark dari Unesco. Keindahan Gua Pindul sangat alami," kata Immawan.

Ia mengatakan perwakilan negara ASEAN tersebut dapat belajar pengelolaan wisata melalui pemberdayaan masyarakat. Pengalaman yang mereka dapat di Gunung Kidul, diterapkan di negara mereka masing-masing.

"Dari hasil kunjungan di Gua Pindul ini, akan mereka bawa sebagai materi pembicaraan dalam Forum Menteri Kesejahteraan Rakyat se-ASEAN ini mempelajari upaya peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan pariwisata," katanya.

Pengelola Gua Pindul dari Dewa Bejo, Subagyo mengatakan, pemberdayaan pariwisata oleh masyarakat bisa mengurangi pengangguran di sekitar Gua Pindul. Selain itu, seiring perkembangan Gua Pindul juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Setelah Gua Pindul banyak dikunjungi wisatawan, kesejahteraan masyarakat sekitar semakin meningkat. Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat tumbuh, begitu juga jasa pariwisata," katanya.

Ia mengatakan peningkatan kesejahteraan ini dikarenakan setiap tahun pengunjung semakin meningkat, kalau di 2012 jumlah wisatawan lokal mencapai 127.000 orang, wisatawan asing 4.597 orang.

"Padahal pada 2010, jumlah pengunjung hanya ratusan. Kami optomistis, Gua Pindul akan semakin berkembang jika dikelola dengan baik dan iakui Unesco menjadi kawasan geopark," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024