Alumni IPB: pertanian lokal perkuat ketahanan pangan

id alumni ipb: pertanian lokal

Alumni IPB: pertanian lokal perkuat ketahanan pangan

HA-IPB (Foto alumni.ipb.ac.id)

Bogor (Antara Jogja) - Ketua Umum Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor yang baru, Bambang Hendroyono menyarankan kepada pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan hasil hasil pertanian lokal sebagai sebuah kebutuhan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Untuk itu, Himpunan Alumni (HA)-IPB akan terus mendorong penggunaan hasil pertanian lokal," katanya dalam peryataan yang disampaikan di Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Kepengurusan HA-IPB masa bakti 2013-2017 akan dikukuhkan di Kampus IPB Baranangsiang pada sore hari.

Bambang Hendroyono mengatakan pihaknya prihatin dengan besarnya jumlah impor produk pertanian.

Ia merujuk data yang Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat untuk impor beras saja, selama Januari-Juni 2013 sebesar 239 ribu ton atau 124,4 juta dolar AS.

Sementara itu, jagung impor masuk ke Indonesia selama Januari-Juni 2013 tercatat 1,3 juta ton atau juta dolar AS.

Tidak jauh berbeda dengan impor kedelai periode Januari-Juni 2013 sebanyak 826 ribu ton atau 509,5 juta dolar AS.

Impor tepung tercatat  masuk secara Januari-Juni 2013 mencapai 82.501 ton atau 36,9 juta dolar AS.

"Dan bahkan garam pun termasuk komoditas yang diimpor, yakni selama Januari-Juni 2013 impor tercatat 923 ribu ton atau senilai 43,1 juta dolar AS," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, HA-IPB menolak kebijakan impor produk pertanian.

Bambang Hendroyono yang juga menjabat Dirjen Bina Usaha Kehutanan di Kementerian Kehutanan menegaskan bahwa impor produk pertanian menyengsarakan petani Indonesia.

"Mengimpor produk pertanian, sayur, buah-buahan, ikan, daging sapi, sungguh suatu hal menyakitkan bagi petani di Indonesia karena apa pun alasannya, impor akan meruntuhkan motivasi petani dalam menghasilkan produk-produk pertanian. Kasihan petani-petani kita, mereka sulit untuk sejahtera," katanya.

Menurut dia, adalah ironis bagi alumni kelembagaan IPB karena inovasi pertaniannya yang sangat banyak, demikian pula sarjana pertaniannya, bahkan Indonesia tercatat memiliki mahasiswa pertanian dan sarjana pertanian terbanyak di dunia saat ini, namun impor pertaniannya juga banyak.

Oleh Karena itu, pihaknya mengimbau pemerintah untuk meningkatkan kualitas petani, memperbaiki infrastruktur pertanian dan mempermudah skema pembiayaan sektor pertanian.

Dia juga menyatakan perlu adanya dukungan bersama dari sektor industri dan kebijakan politik yang kuat.

HA-IPB yang mewadahi 114 ribu alumni IPB menyatakan siap untuk melakukan pendampingan, advokasi dan mendorong  peningkatan kualitas pertanian Indonesia dengan berbagai program dan mendukung kebijakan yang berpihak kepada kepentingan Pertanian Indonesia.

"Walaupun alumni IPB bekerja di berbagai sektor, namun jiwanya harus tetap jiwa pertanian dan memiliki gairah untuk memajukan pertanan dan terus berjuang untuk kemajuan pertanian. Alumni IPB harus bersatu untuk perjuangan yang sama yaitu memajukan pertanian," katanya.

(A035)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024