Jakarta (Antara Jogja) - Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan meyakini kenaikan harga kedelai di pasaran dalam beberapa waktu terakhir hanya bersifat sementara untuk kemudian akan kembali stabil.
"Kedelai itu sebagian masih diimpor dari Amerika Serikat dan ini terjadi karena dolar menguat beberapa hari ini, tapi ini hanya sementara," kata Menteri Sjarifuddin Hasan di Jakarta, Senin.
Ia meyakini pasca-pemerintah menerbitkan paket kebijakan untuk merespon pelemahan nilai tukar rupiah pekan lalu, rupiah akan mengalami apresiasi dalam beberapa waktu ke depan.
Jika rupiah kembali menguat dan stabil terhadap dolar AS maka harga-harga komoditas termasuk kedelai akan kembali pada posisi stabilnya semula.
"Kita akan lihat dampaknya terhadap inflasi, memang harga-harga kemungkinan akan naik tapi pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi," katanya.
Menurut dia, kebijakan khusus yang diterbitkan untuk mengantisipasi depresiasi rupiah yang memungkinkan kenaikan harga-harga komoditas termasuk kedelai.
"Itu mekanisme, tidak usah terlalu panik, hal-hal yang menyebabkan naiknya harga kedelai sifatnya hanya sementara," katanya.
Menteri mengatakan, untuk sementara ini pihaknya tidak akan mengeluarkan kebijakan khusus untuk mengendalikan atau memproteksi perajin tahu-tempe yang sebagian besar tergabung dalam koperasi.
Meski begitu, ia menegaskan, dalam paket kebijakan untuk merespon depresiasi rupiah pada dasarnya telah diisyaratkan perlindungan terhadap harga-harga komoditas termasuk kedelai.
"Kita tidak efektif kalau hanya mengeluarkan kebijakan yang parsial tetapi semua kebijakan di sini sifatnya menyeluruh," katanya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah membuat harga kedelai di pasaran naik signifikan bahkan tingkat kenaikannya mencapai Rp8.500 per kilogram di tingkat pengecer.
Kementerian Koperasi dan UKM sendiri tahun ini kembali melaksanakan program rintisan budidaya kedelai oleh 20 koperasi di Pulau Jawa.
Demplot budi daya kedelai yang dilaksanakan instansi tersebut masing-masing di Gunung Kidul (Yogyakarta), Pasuruan (Jawa Timur), dan di Grobogan (Jawa Tengah). Program rintisan ini diharapkan menjadi stimulan bagi produksi kedelai dalam negeri.
(H016)
Berita Lainnya
Pemkab Bantul gandeng Pertanian UGM latih petani budidaya kedelai lokal
Selasa, 14 November 2023 9:31 Wib
DKPP Bantul motivasi petani untuk budidayakan kedelai
Selasa, 31 Oktober 2023 14:39 Wib
Iradiasi gamma hasilkan empat varietas kedelai berumur genjah
Jumat, 27 Oktober 2023 6:05 Wib
Pemkab Gunungkidul memastikan sektor pertanian tidak terdampak El Nino
Selasa, 22 Agustus 2023 18:41 Wib
Bupati Sleman adakan gerakan tanam kedelai
Jumat, 16 Juni 2023 18:10 Wib
Mentan mendorong petani Gunungkidul tanam kedelai secara masif
Selasa, 6 Juni 2023 16:58 Wib
Kementan minta Kabupaten Gunungkidul menjadi penyuplai benih kedelai
Jumat, 5 Mei 2023 15:32 Wib
Petani Gunungkidul panen raya kedelai seluas 40 hektare
Sabtu, 29 April 2023 22:00 Wib