Jogja (Antara Jogja) - Alat utama sistem senjata TNI AU berupa pesawat tempur, pesawat angkut, dan helikopter akan bertambah seiring dengan meningkatnya kemampuan sumber daya manusia Angkatan Udara, kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Alat utama sistem senjata (alutsista) pesawat tempur akan ada penambahan Sukhoi dan T50, pesawat angkut akan ada pergantian Fokker 27 dengan CN295, pesawat Hercules dan helikopter juga akan bertambah," katanya di Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Jumat.
Usai serah terima empat pesawat latih Grob G120TP-A dari Kementerian Pertahanan kepada TNI AU, ia mengatakan, pesawat tempur Sukhoi akan bertambah enam pesawat, melengkapi 10 pesawat yang telah ada. Dengan penambahan itu TNI AU memiliki total 16 pesawat tempur Sukhoi.
"Dengan demikian, TNI AU memiliki satu skuadron pesawat tempur Sukhoi, yang ditempatkan di Lanud Hasanuddin Makassar. Penyerahan dan peresmian skuadron Sukhoi akan dilaksanakan di Lanud Hasanuddin Makassar pada 26 September 2013," katanya.
Menurut dia, pesawat tempur ringan T50 yang ditempatkan di Lanud Iswahyudi Madiun, Jawa Timur, dan pesawat angkut CN295 pengganti Fokker 27 juga akan menjadi satu skuadron. Selain itu, pada 2013 juga akan menambah satu skuadron helikopter dari PTDI dan sembilan pesawat Hercules dari Australia.
"Untuk pesawat latih Grob G120TP-A, TNI AU akan memiliki total 18 pesawat buatan Jerman itu. Ke-18 pesawat latih itu akan datang secara bertahap, dan saat ini empat pesawat telah tiba di Lanud Adisutjipto Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan, setelah empat pesawat latih Grob G120TP-A tersebut tiba di Yogyakarta, selanjutnya akan datang lagi enam pesawat pada akhir 2013, dan delapan pesawat akan datang pada awal 2014.
"Dengan demikian, pada 2014 TNI AU memiliki total 18 pesawat latih Grob G120TP-A untuk menggantikan pesawat latih Bravo dan Charlie," katanya.
Penambahan alutsista TNI AU itu, kata dia, dilakukan seiring dengan meningkatnya kemampuan penerbang dan kerja sama dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Australia.
"Dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan penambahan alutsista itu akan meningkatkan kekuatan TNI dalam menjaga dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kami pastikan alutsista yang dibutuhkan akan terus bertambah," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
BRIN bikin cat antideteksi radar
Kamis, 21 Maret 2024 19:47 Wib
Jokowi tinjau alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi
Jumat, 8 Maret 2024 15:04 Wib
Prabowo-Korsel rembuk kerja sama teknologi perang
Kamis, 7 Maret 2024 20:48 Wib
Saat Rapim TNI/Polri 2024, lebih dari 200 alutsista buatan RI dipamerkan
Kamis, 29 Februari 2024 10:49 Wib
Menhan berharap industri pertahanan RI mampu buat kapal perang destroyer
Rabu, 24 Januari 2024 16:04 Wib
GMNI: Sekjen PDIP Hasto jangan berpolemik alutsista
Minggu, 14 Januari 2024 10:57 Wib
Presiden Jokowi apresiasi kepercayaan Filipina dengan produk alutsista Indonesia
Kamis, 11 Januari 2024 17:56 Wib
Timnas AMIN janjikan membeli alutsista baru
Rabu, 10 Januari 2024 5:21 Wib