Kamar hotel DIY bertambah 700 unit

id hotel di yogya

Kamar hotel DIY bertambah 700 unit

Salah satu kamar hotel di Yogyakarta (Foto Dok. ANTARA)

Jogja (Antara Jogja)-Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istijab M Danunegoro menyebutkan ada penambahan kamar hotel berbintang sebanyak 700 unit pada Februari 2014 sehingga total menjadi 20.105 kamar.

"Dengan bertambahnya kamar hotel, maka akan berpengaruh jumlah okupansi masing-masing (hotel)," kata Istijab di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, tingkat hunian masing-masing hotel akan berpotensi berkurang karena kunjungannya akan lebih merata.

Ia mengatakan hingga saat ini perhotelan di Yogyakarta masih memasuki masa "low season" (musim sepi pengunjung) sehingga persaingan antarhotel juga semakin tinggi.

"Saat ini masih "low season", meski okupansi rata-rata Januari- Februari memang masih 77 persen,"kata dia.

Dengan kondisi itu, ia berharap, pihak Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) serta Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) dapat turut meningkatkan promosi wisata.

"Kami berharap Asita dan BP2KY dapat meningkatkan promosi wisata agar okupansi perhotelan juga tidak berkurang,"katanya.

Apalagi, hal itu ditambah dengan adanya penutupan bandar udara (bandara) Adisutjipto akibat hujan abu vulkanik Gunung Kelud yang mengguyur Yogyakarta pada Jumat (14/2) sehingga memicu banyak pembatalan sewa kamar selama seminggu.

Pembatalan itu mendorong kerugian perhotelan hampair mencapi Rp2 miliar.

"Ada pembatalan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) untuk 17-21 Februari 2014. Selain itu kalau (bandara) masih ditutup hingga Minggu maka okupansi dikhawatirkan akan turun 32 persen,"katanya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada seluruh pelaku usaha perhotelan untuk terus meningkatkan pelayanan dan kebersihan seluruh fasilitas hotel.

"Selain itu kami juga berharap kepada media agar tidak berlebihan dalam memberitakan soal abu vulkanik di Yogyakarta, kita tunjukkan bahwa sesungguhnya Yogyakarta saat ini aman dikunjungi," katanya.
(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024