Caleg perempuan harapkan pemilih antipolitik uang

id caleg Gerindra

Caleg perempuan harapkan pemilih antipolitik uang

Caleg DPRD Bantul, DIY dari Partai Gerindra Susmini (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Calon anggota legislatif perempuan dari Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Susmini, mengharapkan kalangan pemilih bisa memiliki sikap antipolitik uang dalam Pemilihan Umum 2014.

"Perilaku korupsi di lembaga legislatif bisa disebabkan berbagai hal, di antaranya pengaruh politik uang, makanya ini perlu dihindari," kata caleg untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul tersebut, Jumat.

Menurut dia, perilaku korupsi yang dilakukan pejabat karena saat melakukan sosialisasi atau kampanye politik tidak lepas dari praktik politik uang, sehingga saat duduk di lembaga legislatif berupaya untuk memulihkan biaya kampanye.

"Diperlukan pendidikan politik kepada pemilih agar bisa memilih calon yang nyata berkontribusi ke masyarakat tanpa politik uang, karena akan berpengaruh saat duduk di legislatif," kata caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) Piyungan dan Banguntapan ini.

Ibu satu anak berusia 11 tahun ini maju menjadi caleg DPRD Bantul periode 2014-2019 karena prihatin dengan banyaknya remaja maupun pemuda di wilayah setempat yang putus sekolah.

"Motivasi jadi caleg karena saya melihat di sekitar banyak pemuda putus sekolah, sehingga dari mereka kesulitan mencari pekerjaan makanya saya terdorong, barangkali kalau duduk di legislatif bisa memperjuangkan mereka," katanya.

Keputusan untuk masuk dunia politik dengan menjadi caleg tersebut juga diakui mendapat dorongan dari masyarakat serta keluarga, agar keinginan memperjuangkan mereka yang putus sekolah tetap bisa terangkat ekonominya dan lebih sejahtera.

"Harapan saya seperti yang saya sampaikan tadi, makanya kalau bisa terpilih akan saya dukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk peningkatan ekonomi masyarakat, dan terhadap anak putus sekolah tetap bisa sekolah," katanya.

Ditanya terkait kontribusi yang sudah diberikan kepada masyarakat sekitar, ia mengatakan sudah dilakukan, namun hanya sebatas memberdayakan sebagian warga dari usaha percetakan maupun dagang hasil bumi yang merekrut tenaga sekitar.

"Terkait sosialisasi visi-misi saya lakukan dari pintu ke pintu, selain itu melalui kelompok-kelompok pengajian, juga kepada trah keluarga serta organiasi," katanya.

(KR-HRI)