Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan petani cabai lahan pasir mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dengan dosis tinggi guna mengatasi serangan hama penyakit terhadap tanaman mereka.
"Untuk mengatasi hama, petani bisa menggunakan pupuk organik dosis tinggi, karena itu bisa mencegah maupun mengantisipasi serangan hama penyakit meluas," kata Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Widodo, Kamis.
Menurut dia, setidaknya dilaporkan ada seluas lima hektare tanaman cabai di lahan pasir yang terserang hama penyakit jenis pusarium dan antraks dengan intensitas serangan rata-rata 20 persen beberapa waktu lalu.
Serangan hama penyakit itu, kata dia diakibatkan pengaruh musim yang kurang mendukung bagi tanaman hortikultura tersebut, yang seharusnya cocok di tanam pada musim kemarau dengan kelembaban yang cukup.
"Tanaman cabai di lahan pasir saat ini merupakan tanaman "off-season" (di luar musim), jadi tanaman ini rentan terhadap serangan penyakit, karena pada musim hujan otomatis OPT (organisme pengganggu tanaman) tinggi," katanya.
Menurut dia, seharusnya pada musim penghujan saat ini lebih cocok untuk menanam padi, seperti di sejumlah bulak sawah di Kecamatan Kretek, Sanden saat ini sedang memasuki masa panen, untuk kemudian ditanami hortikultura mulai April-Mei nanti.
"Petani menanam cabai di musim ini karena mempertimbangkan nilai jual ketika panen, karena harganya lebih tinggi dibanding pada umumnya, namun risiko kegagalan panen cukup tinggi karena serangan hama," katanya.
Selain dengan mengoptimalkan pupuk organik, kata dia pihaknya juga menyarankan petani cabai lahan pasir memusnahkan tanaman yang terserang antisipasi serangan meluas dan kemudian memberikan pestisida di sekitar tanaman yang terkena hama.
"Setidaknya pengendalian ini bisa menghambat perkembangan hama penyakit, sehingga kalau tidak segera diatasi risiko kegagalan panen tinggi, karena hama ini menyerang pangkal batang tanaman cabai," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Yogyakarta memperoleh danais Rp100 juta per kelurahan untuk olah sampah
Kamis, 22 Februari 2024 1:28 Wib
Plasma ozon mampu tingkatkan kualitas produk
Jumat, 24 November 2023 6:59 Wib
Kabupaten Sleman menuju daerah lumbung pangan sehat
Selasa, 21 November 2023 13:08 Wib
Pemkab Gunungkidul serahkan bantuan alat pembuat pupuk organik kepada peternak
Selasa, 24 Oktober 2023 15:01 Wib
Pulau organik Bali jadikan lebih mahal di kalangan turis
Jumat, 20 Oktober 2023 6:36 Wib
Sleman meluncurkan pengembangan pertanian organik berbasis komunitas
Rabu, 18 Oktober 2023 21:38 Wib
Ganjar-Jimmy Hantu Foundation bahas pangan
Jumat, 13 Oktober 2023 6:57 Wib
Pemkab Bantul ajak masyarakat gunakan barang produk kerajinan bambu
Senin, 2 Oktober 2023 13:27 Wib