Caleg PDI Perjuangan DIY pilih kampanye tertutup

id caleg pdi perjuangan

Caleg PDI Perjuangan DIY pilih kampanye tertutup

Eko Suwanto (Foto Mamiek/Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto memilih melakukan kampanye tertutup saat libur kampanye terbuka karena menghormati perayaan Hari Raya Nyepi.

Caleg Nomor 1 DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Dapil Kota Yogyakarta Eko Suwanto di Yogyakarta, Senin, mengatakan kampanye dilakukan dengan mendatangi pertemuan kader PDI Perjuangan.

"Strategi komunikasi langsung dengan masyarakat ini sangat efektif untuk mendengarkan aspirasi warga secara langsung," kata Eko.

Dia mengatakan kegiatan tatap muka secara langsung sangat positif untuk mengenal caleg lebih dekat. Lewat pertemuan langsung dengan warga, Eko Suwanto mengaku bisa menerima banyak aspirasi dan persoalan-persoalan terkini yang dihadapi warga.

"Saya terbuka saja, berapa sih gaji anggota dewan itu? Semua bisa hitung," katanya,

Saat bertemu dengan warga Jlagran Kota Yogyakarta misalnya, Eko meminta dukungan penuh agar bisa menjaga keistimewaan Yogyakarta. PDI Perjuangan yang dalam masa-masa perjuangan mewujudkan Undang-Undang Keistimewaan, partai telah memberikan energi penuh.

"Ke depan, masih ada tugas penting untuk mengawal peraturan daerah terkait amanah UU Keistimewaan," kata dia.

Eko mengatakan dirinya lebih suka untuk berkomitmen penuh dalam jangka panjang guna memperjuangkan urusan keistimewaan untuk kesejahteraan rakyat.

"Banyak orang yang mengaku memperjuangkan terwujudnya UU Keistimewaan bagi Yogyakarta. PDI Perjuangan sudah lebih dulu memberikan dukungan, kini butuh dukungan rakyat untuk kawal ke depan," kata Eko.

Ia mengajak warga untuk memilih calon anggota legislatif yang jujur, mau terbuka, dan tidak sekadar tebar janji manis.

"Pastikan pilih wakil rakyat yang jujur. Ada banyak cara mengenali calon wakil rakyat yang jujur, tidak sekadar obral janji," kata dia.

Menurut Eko, masyarakat saat ini sudah semakin pintar untuk mendapatkan informasi terkait calon legislatif yang hendak dipilih pada 9 April 2014.

"Banyak caleg yang kasih iming-iming duit, beri tenda atau `wireless` ke warga. Kalau sekadar begitu semua bisa lakukan, tapi itu melukai demokrasi, kalau mau dipilih ya tawarkan program yang jelas," kata Eko.

Selama berkampanye, Eko Suwanto selalu berusaha untuk melakukan pendidikan politik dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti. Bukan dengan tebar janji.

"Hal itu tidaklah mudah, di tengah atmosfer politik dewasa ini yang begitu pragmatis. Apabila ada permintaan untuk sosialisasi, pola pertemuan langsung dan berinteraksi dengan warga lebih senang," kata Eko.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024