Dosen WM Surabaya ciptakan "wine" buah lokal

id dosen wm surabaya

Dosen WM Surabaya ciptakan "wine" buah lokal

Thomas Indarto (Foto Istimewa)

Surabaya (Antara Jogja) - Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Ir Thomas Indarto PS MP menciptakan minuman beralkohol "wine" dari buah-buah lokal yang segar dan asli Indonesia.

"Biasanya, orang mengetahui wine sebagai minuman yang berasal dari buah anggur yang mahal dan identik dengan negara Eropa dan Amerika, namun ternyata buah lokal juga tidak kalah," katanya di kampus setempat, Senin.

Ia mencontohkan salah satunya adalah wine asal Pulau Dewata. Minuman ini berasal dari berbagai macam jenis buah anggur segar, mulai dari yang berwarna hitam, merah, sampai hijau. Surabaya juga mempunyai sesuatu yang berbeda.

"Ide ini berawal dari kebutuhan anggur yang digunakan pada saat perayaan Ekaristi, ditambah mahalnya ongkos impor Wine ke Indonesia, dan tentunya bahan baku yang sulit didapatkan," ujarnya.

Kondisi tersebut memacu semangat dan inisiatif dirinya untuk menciptakan Wine lokal. Hanya dengan bermodalkan buah segar, gula dan air, maka bahan baku ini disulap menjadi Wine lokal bercitarasa internasional.

"Beberapa buah hasil uji coba sejak tahun 2010 antara lain buah Nangka, Sirsat, Srikaya, Sawo, Nanas, Mangga juga sudah berhasil dijadikan Wine," katanya.

Selain itu, masih ada wine unik dengan menggabungkan buah nanas dan anggur Bali. Hasil eksperimen yang terbaru juga memanfaatkan buah apel serta buah naga merah.

"Pada buah anggur, zat aktif yang dirombak oleh mikroba adalah gula, sehingga semua buah yang memiliki kadar gula tinggi dengan pati yang rendah bisa dijadikan wine," katanya.

Proses pembuatan Wine ini terbilang sederhana. Buah yang dipilih, dicuci bersih, dan dipisahkan dari biji serta kulitnya, lalu direbus dengan air kemasan. Saat perebusan, hanya perlu penambahan gula sekitar 15-20 persen.

Selanjutnya, hasilnya ditutup rapat sampai dingin dan dimasukkan ke persemaian dari bahan toples yang steril. Fungsinya untuk menumbuhkan bakteri Saccharomyces cerevisiae untuk mengeluarkan gas CO2. Ekstrak taoge bisa ditambahkan untuk nutrisi pada wine.

Pada proses akhir, tinggal memisahkan buah dan sarinya, diendapkan sampai didapat warna wine yang bening, namun Wine produksinya itu tidak untuk dikomersilkan.

"Ada beberapa kriteria buah yang diperlukan untuk membuat Wine yaitu kadar gula tinggi, kadar pati rendah, matang dan tidak busuk," ungkap Kepala Laboratorium Teknologi Pengelolaan Pangan UKWMS itu.

(E011)

Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024