Pengamat: politik uang tidak signifikan pengaruhi suara

id pengamat: politik uang

Pengamat: politik uang tidak signifikan pengaruhi suara

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Politik uang selama pemilihan umum legislatif terbukti tidak memiliki dampak signifikan dalam mempengaruhi suara pemilih, kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Erwan Agus Purwanto.

"Memang fenomena `money politics` masih cukup gencar, namun pada pemilu legislatif kemarin justru membuktikan pemilih kita makin cerdas," kata Erwan di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, tidak lagi berpengaruhnya politik uang pada Pemilu Legislatif 9 April lalu juga dipengaruhi semakin menguatnya kesadaran pemilih untuk mempertimbangkan sosok calon secara substansial.

Perkembangan kesadaran pemilih tersebut, menurut dia, seharusnya dapat menjadi bahan evaluasi partai politik untuk tidak menggunakan cara lama dalam bertarung pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"Kalau kita ikuti banyak sekali kawan-kawan legislatif yang meminta kompornya kembali, minta uangnya kembali, karena kalah. Itu menunjukkan `money politics sudah tidak ampuh untuk memenangkan pemilu," katanya.

Sementara itu, menurut dia, calon yang merupakan pemilik modal besar juga tidak terbukti dapat mendominasi suara dengan mudah.

"Pada Pemilu Legislatif 2014, kekuatan modal banyak terkoreksi, misalnya pemilik televisi tidak mampu memenangkan pemilu dengan telak," katanya.

Namun demikian, ia meyakini kultur berkompetisi dengan politik uang masih akan dipakai sebelum adanya kedewasaan berpikir para aktor politik di masa mendatang.

"Padahal yang harus digencarkan adalah bagaimana mengkomunikasikan program-program mereka dengan baik," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM ini.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024