KPU: partisipasi pemilih Kulon Progo 81 persen

id pemilu

KPU: partisipasi pemilih Kulon Progo 81 persen

Ilustrasi pelaksanaan Pemilu (Foto ANTARA/Dok)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tingkat partisipasi masyarakat setempat pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2014 sebesar 81 persen.

Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Humas KPU Kabupaten Kulon Progo Tri Mulatsih di Kulon Progo, Rabu, mengatakan bahwa tingkat partisipasi pemilih tertinggi di Kecamatan Lendah dan Nanggulan yang masing-masing mencapai 84 persen dari total nama yang terdapat di dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Berdasarkan laporan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), secara keseluruhan partisipasi masyarakat Kulon Progo mencapai 81 persen, atau melebihi target awal 80 persen. Kami sangat mengapresiasi tingkat partisipasi masyarakat Kecamatan Nanggulan dan Lendah yang mencapai 84 persen," kata Tri Mulatsih.

Dia mengatakan bahwa partisipasi masyarakat di Kecamatan Sentolo 83 persen, Galur sebedar 82 persen, Samigaluh, Pengasih, dan Wates masing-masing 81 persen, Kalibawang 80 persen, Temon sebesar 78 persen, dan terendah, yakni Girimulyo dan Kokap masing-masing 77 persen.

"Meskipun partisipasi terendah mencapai 77 persen, angka ini masih tinggi," kata dia.

Menurut Tri Mulasih, ada beberapa hal yang menyebabkan tingkat partisipasi pemilih di Kulon Progo relatif sangat tinggi. Pertama, dari DPT-nya divalidasi hingga dua minggu sebelum pencoblosan.

"Dari sistem pemutakhiran data seperti ini, pemilih yang tidak ada di Kulon Progo atau `pemilih siluman` atau `ghost voter` sudah dibersihkan. Jadi, pemilih yang menggunakan hak politiknya merupakan pemilih riil atau warga setempat," katanya.

Kedua, lanjut Tri Mulatsih, KPU Kabupaten Kulon Progo telah melakukan berbagai upaya misalnya sosialisasi tatap muka yang melibatkan relawan demokrasi dan PPK.

"Selain itu, juga didukung oleh Pemkab Kulon Progo dengan memfasilitasi sosialisasi di 500 pedukuhan," kata Tri.

Ia mengatakan bahwa tingginya partisipasi pemilih juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang sangat tinggi dalam memilih wakil untuk akan duduk di DPRD Kabupaten Kulon Progo.

"Sekarang, untuk yang terpilih menjadi caleg bukan berdasarkan nomor urut, melainkan berdasarkan perolehan suara. Masyarakat berpartisipasi supaya calon mereka yang dijagokan menjadi anggota dewan," katanya.

Terakhir, kata Tri Mulatsih, keberhasilan pelaksanaan pemilu di Kulon Progo tidak terlepas dari baiknya kerja sama antara pemerintah, media massa, dan partai politik yang melakukan pendidikan politik kepada masyarakat.


KR-STR