KPA : kesadaran warga deteksi dini HIV/AIDS kurang

id HIV

KPA : kesadaran warga deteksi dini HIV/AIDS kurang

ilustrasi (foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Yogyakarta menilai kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini HIV/AIDS masih kurang padahal banyak warga yang tidak rentan tertular juga bisa mengidap penyakit tersebut.

"Masyarakat umum biasanya enggan melakukan deteksi dini HIV/AIDS. Kesadaran untuk melakukan deteksi dini banyak muncul dari kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular penyakit itu," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Yogyakarta Kaswanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, masyarakat umum juga perlu melakukan deteksi dini HIV/AIDS karena biaya pemeriksaan sepenuhnya sudah ditanggung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Pemeriksaan atau deteksi dini HIV/AIDS bisa dilakukan di sejumlah puskesmas, yaitu di Puskesmas Umbulharjo I dan Puskesmas Gedongtengen, dan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Yogyakarta.

"Deteksi dini adalah upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. Jika ada warga yang pernah melakukan kegiatan menyimpang seperti hubungan seks berisiko sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mengantisipasi agar virus tidak menyebar kemana-mana," katanya.

Kaswanto menyebut, hubungan seks berisiko menempati peringkat pertama faktor penularan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. Dari 677 kasus sejak 2004 hingga akhir 2013, diketahui 62 persen kasus disebabkan hubungan seks berisiko.

Dan dari pendataan KPA diketahui bahwa 63 persen penderita HIV/AIDS di Kota Yogyakarta adalah laki-laki.

"Kami menyosialisasikan kondom perempuan yang bisa menjadi alternatif saat kaum laki-laki tidak ingin menggunakan kondom. Perempuan juga memiliki hak untuk menjaga kesehatannya," katanya.

Sementara itu, Ketua KPA Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan akan segera melakukan pemeriksaan deteksi dini HIV/AIDS untuk memberikan contoh kepada masyarakat.

"Jika memang tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh, maka tidak perlu takut melakukan deteksi dini HIV/AIDS. Sehat adalah hak asasi manusia," katanya.

(E013)

 
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024