Tujuh meninggal dalam musibah prosesi laut Larantuka

id prosesi laut larantuka

Tujuh meninggal dalam musibah prosesi laut Larantuka

Ilustrasi(mobile.seruu.com)

Kupang (Antara Jogja) - Tujuh orang dilaporkan meninggal dunia, dalam musibah tenggelamnya Kapal Motor yang membawa rombongan peziarah, yang mengikuti prosesI laut di Selat Gonzalu, antara Flores Timur daratan dengan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat siang.

"Data sementara, jumlah korban yang meninggal dunia ada tujuh orang. Tiga anak, seorang suster dan dua wanita dewasa," kata Wakil Bupati Flores Timur, Valen Tukan, Jumat.

Valens Tukan yang dikonfirmasi melalui telepon genggam dari Kupang mengatakan, puluhan lainnya masih dalam pencarian.

Menurut dia, jumlah peziarah yang berhasil diselamatkan dan terpantau petugas sebanyak 30 orang. Semuanya masih dalam perawatan.

Dia menambahkan, saat ini para petugas yang dipimpin Kapolres Flores Timur masih terus melakukan pencarian.

 Peristiwa kecelakaan laut merupakan yang pertama dalam sejarah proses laut, yang merupakan bagian dari perayaan Jumad Agung di Kota Reinha Larantuka.

 "Kapal ikan milik Nelayan Bhakti itu sarat dengan peziarah yang mengikuti prosesi Jumat Agung melalui laut untuk menjemput Patung Tuan Meninu dari Pantai Rewindo menuju Kota Larantuka," kata seorang peserta prosesi Apriani Kerong.

Sesuai tradisi Jumat Agung di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, perarakan patung Tuan Meninu melalui laut melibatkan puluhan perahu dan kapal motor yang ditumpangi para peziarah Katolik dari berbagai daerah di NTT serta beberapa tempat lainnya di Indonesia.

Patung Tuan Meninu tersebut keluar dari kapela di Rewindo sekitar pukul 12.00 Wita. Saat itu, kapal ikan Nelayan Bhakti yang memuat lebih dari 100 peziarah itu langsung memutar haluan di tengah arus keras Selat Gonzalo dan langsung terbalik, katanya.
(B017)

Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024