SAR Baron imbau wisatawan waspadai gelombang tinggi

id sar baron imbau

SAR Baron imbau wisatawan waspadai gelombang tinggi

Pantai Baron di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipadati pengunjung (Foto Antara/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Search and Rescue Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau nelayan dan wisatawan untuk waspada sehubungan gelombang tinggi pantai selatan Jawa itu.

Sekertaris SAR Pantai Baron Surisdiyanto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan gelombang pantai selatan pada Sabtu-Minggu diperkirakan tingginya mencapai 4,5 meter.

"Berdasarkan informasi yang diterima SAR Baron dari situs stormsurs.com, sejak satu minggu yang lalu. Di sana disebutkan jika gelombang tinggi akan mencapai 15 feet atau 4,5 meter. Puncaknya diperkirakan sampai di pantai Gunung Kidul pada hari Minggu, 20 April," katanya.

Dia mengatakan tanda-tanda ketinggian gelombang sudah terlihat, sejak Jumat siang. SAR akan melakukan penjagaan di sekitar pantai sejak Jumat malam.

"Sejak hari ini sudah terlihat tanda-tanda peningkatan ketinggian gelombang yang mencapai tiga meter," kata dia.

Ia mengatakan tingginya gelombang dikhawatirkan menyebabkan korban jiwa pengunjung pantai yang biasanya meningkat saat libur panjang.

Untuk mengamankan kawasan pantai selatan, pihaknya mengerahkan kekuatan penuh berjumlah 55 anggota. Mereka akan ditempatkan di sembilan lokasi,�yakni Pantai Pok Tunggal, Pulangsawal, Sundak, Krakal, Sepanjang, Kukup, Baron, Ngrenehan, dan Gesing.

"Ada sembilan titik yang dijaga oleh petugas," kata dia.

Ia mengatakan pengunjung pantai akan diingatkan oleh petugas agar tidak bermain air terlalu ke tengah, terutama di Pantai Baron, karena biasanya pengunjung akan memadati pulau pasir.

"Pengunjung akan diingatkan oleh petugas agar tidak bermain jauh ke tengah," katanya.

Dia mengingatkan nelayan Pantai Baron untuk tidak melaut beberapa hari ke depan.

"Kami tidak bisa melarang nelayan melaut, tetapi kami mengimbau agar nelayan tidak melaut terlebih dahulu. Sebenarnya sejak hari ini nelayan sudah tidak melaut karena tangkapan minim dan tingginya gelombang," kata dia.

(KR-STR)