Somasi minta parpol Islam utamakan suara umat

id KPU

 Somasi minta parpol Islam utamakan suara umat

Ilustrasi (kpu.go.id)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Forum Solidaritas Ummat Muslim Indonesia meminta seluruh partai politik berbasis massa Islam dapat mengutamakan suara umat bukan hanya memprioritaskan persoalan lobi politik demi kepentingan kelompok tertentu.

"Jangan sampai suara umat disalahgunakan hanya untuk kepentingan transaksional di tingkat elit partai," kata Ketua Presidium Forum Solidaritas Ummat Muslim Indonesia (Somasi) Zulkifli Halim di Wisma Kagama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu.

Dalam kesempatan itu, hadir Ketua Dewan Perwakilan Wilayah(DPW) PBB DIY Yuno, Ketua DPW PPP DIY Ma`sum Amrullah, Wakil Ketua DPW PKB Sukoyo, Ketua Lakpesdan NU DIY Abdul Ghoffar, Ketu PDM Mumahmadiyah Kota Yogyakarta, Amin Zarkasi Putra.

Zulkifli mengatakan bangsa Indonesia khususnya umat Islam telah menunaikan kewajiban konstitusional, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu dengan berpartisipasi menggunakan hak dasar politiknya pada 9 April 2014.

Hasilnya, upaya itu telah menuai perolehan menggembirakan terhadap suara parpol berbasis massa Islam dengan perolehan mencapai 31 persen.

Namun, ia menyayangkan besarnya partisipasi umat tersebut, justru sikap sebagian pimpinan parpol berbasis massa Islam terkesan abai terhadap upaya umat.

Mereka cenderung memanfaatkan suara kader atau simpatisan sebagai penguat lobi atau negosiasi politik saja.

Padahal, suara tersebut seharusnya dapat menjadi peluang bagi parpol-parpol Islam untuk bersatu mengangkat aspirasi umat yang salah satunya dapat mendorong calon presiden dari kalangan Islam.

Dengan demikian, lanjut dia, partai Islam di tingkat daerah perlu menyatukan suara untuk mendorong pimpinan pusat

parpol masing-masing guna lebih memperhitungkan aspirasi umat di tingkat bawah.

"Buktinya, sikap egoisme di tingkat pusat, menurut dia saat ini telah terbukti menuai konflik di internal salah satu parpol berbasis massa Islam," katanya.

Ketua DPW PPP DIY, Ma`sum Amrullah sepakat bahwa pemilih dari kalangan umat Islam di tingkat daerah harus segera bersatu.

Menurut dia, parpol Islam memiliki potensi untuk mendorong munculnya calon presiden dari kalangan Islam pada pemilu presiden mendatang.

"Saya pikir umat Islam dapat mengulang sejarah yang terjadi pada 1955 . Saat itu parpol Islam justru mampu memperoleh suara 43 persen. Sehingga kita perlu mendorong para pemimpin partai di Jakarta, "katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKB DIY Sukoyo mengatakan bahwa persatuan umat Islam memang perlu ditumbuhkan.

Namun demikian, menurut Sukoyo mengenai persoalan pengusungan calon presiden, kader tetap harus mengikuti keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) parpolnya.

"Tidak perlu terburu-buru membahas soal calon presiden masing-masing. Persatuan umat Islam perlu dilakukan juga untuk mendukung proses pemilu presiden berjalan dengan sehat dan bersih dari praktik politik uang," katanya.
(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024