Antara Jogja - Pemimpin Indonesia ke depan harus dapat membawa alam kesejukan dengan membangun kebersamaan dan kedamaian bagi seluruh umat, kata Calon Presiden Konvensi Rakyat Isran Noor.
"Itu persoalan penting dan demi kemaslahatan umat. Jangan sampai umat manusia yang ada di Indonesia tidak terpedulikan oleh pimpinannya," kata Isran yang juga Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Menurut dia, jangan sampai lagi umat melihat adanya konflik-konflik SARA, konflik-konflik kepentingan soal agama, soal suku, ras, dan segala macam pertikaian yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Konflik-konflik itu jangan sampai terjadi lagi. Kita harus hidup dengan penuh kedamaian karena Islam itu mengajarkan kedamaian," kata pria kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur, 20 September 1957 itu.
Ia mengatakan hal itu yang diinginkan bersama. Jadi bukan hanya ingin mendapat kesempatan, gagah-gagahan menjadi presiden dan wakilnya, tetapi yang paling penting adalah bagaimana seorang pemimpin
memberikan pengabdian layanan kepada masyarakat.
"Itu adalah tujuan yang ingin saya sampaikan agar bangsa kita diberikan keselamatan, kedamaian, dan keamanan ketertiban sehingga semua masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman dan tidak ada yang memberikan hal-hal yang merugikan satu sama lain," katanya.
Isran mengatakan semoga bangsa ini semakin baik dan semakin diberkahi oleh Allah SWT, serta dijauhkan dari segala musibah, bencana, dan malapetaka.
Selain itu juga dijauhkan dari segala fitnah, kebencian, kedengkian, rasa curiga, dan ketidaksenangan.
Menurut dia, kalau seluruh rakyat Indonesia, para pemimpin dari tingkat atas hingga tingkat bawah baik di pusat maupun daerah memiliki jiwa yang bersih, Insya Allah, bangsa ini akan menjadi bangsa yang terhormat dan penuh kasih sayang satu sama lain.
"Itu yang kita harapkan bersama , dan semoga dikabulkan oleh Allah SWT," kata Isran yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
