Bantul (Antara Jogja) - Enam siswa sekolah menengah atas Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti ujian nasional susulan mulai Selasa hingga Kamis (24/4).
"Mereka tidak mengikuti UN utama dikarenakan sakit dan seorang siswa tidak ikut UN karena sedang memperkuat Tim Garuda bertanding di Timur Tengah sehingga harus mengikuti UN susulan," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul Masharun di Bantul, Senin.
Tujuh siswa itu, yakni Juni Kurniawati siswa SMK Negeri 1 Pandak, Nur Rocmah siswa MAN Gandekan, Satria Dwima Wicaksono siswa SMA Negeri 1 Kasihan, Endah Sriasih SMA Muhammadiyah Imogiri, Lukman Nur Hakim siswa SMA Negeri 1 Banguntapan, serta punggawa Timnas U-19, dan Dinan Yahdian Javier siswa SMA Negeri I Sewon.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sewon Marsudiyana mengatakan bahwa pihak sekolah memberikan dukungan penuh kepada Dinan Yahdian Javier dengan memberikan contoh soal untuk belajar di Timur Tengah saat harus mengawal Timnas U-19.
Demikian juga, kata dia, sekolah juga menyediakan makanan dan minuman kepada peserta ujian agar kondisi badannya tetap fit saat mengerjakan soal.
"Apalagi, Dinan sudah mengukir prestasi dengan membawa nama baik Indonesia. Kami berharap prestasinya di bidang olahraga bisa diimbangi dengan prestasi akademik," katanya.
Sementara itu, Dinan Yahdian Javier mengatakan bahwa dirinya harus mengikuti UN susulan di sekolahnya pada hari Selasa--Kamis karena absen pada pelaksanaan UN 14--16 April karena harus memperjuangkan nama baik Indonesia dalam pertandingan sepak bola di Timur Tengah.
Siswa kelas XII Program IPS ini mengaku tidak gugup meski harus mengikuti UN susulan selama tiga hari hanya dengan seorang rekan, yakni Endah Sariasih dari SMA Muhammadiyah Imogiri yang juga absen karena sakit.
"Sama saja, kalaupun ikut UN yang kemarin juga tidak akan bisa contek-contekan, tetapi mengandalkan kemampuan sendiri, dikerjakan semaksimal mungkinlah," kata Dinan sesaat sebelum pelaksanaan ujian.
Ditanya terkait dengan persiapan mengikuti UN susulan, dirinya mengaku hanya memanfaatkan waktu yang sangat terbatas karena dirinya baru pulang ke Indonesia pada hari Minggu (20/4) malam sehingga hanya mempunyai waktu belajar satu hari.
"Untung, sempat belajar sedikit-sedikit di sana (Timur Tengah) pas tidak ada pertandingan, ya, meski tidak maksimal. Akan tetapi, paling susah memang mata pelajaran Matematika karena seharusnya ada pembimbing belajarnya," katanya.
Ia berharap bisa melalui dan mengerjakan semua soal UN susulan ini dengan baik karena menginginkan agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
"UN Tourism Conference" perkuat kesetaraan gender sektor parekraf Indonesia
Rabu, 24 April 2024 4:43 Wib
Kim Jong-un meluncurkan roket ganda super besar pada latihan tembak
Selasa, 19 Maret 2024 9:22 Wib
Presiden Korut puji peluncuran tank tempur baru Korut
Kamis, 14 Maret 2024 13:10 Wib
Peringkat 87 dunia, kualitas pemberdayaan perempuan Indonesia, ungkap UN Women
Senin, 11 Maret 2024 5:43 Wib
Korea Utara batalkan UU kerja sama ekonomi dengan Korsel
Jumat, 9 Februari 2024 10:56 Wib
Presiden Korut Kim Jong Un perkuat AL untuk persiapan perang
Sabtu, 3 Februari 2024 5:34 Wib
Presiden Kim Jong Un tutup reunifikasi Korut-Korsel
Rabu, 17 Januari 2024 1:08 Wib
Korut luncurkan tiga satelit pengintai
Minggu, 31 Desember 2023 17:00 Wib