Realisasi PAD Wisata Gunung Kidul Rp3,8 miliar

id pariwisata

Realisasi PAD Wisata Gunung Kidul Rp3,8 miliar

Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul dipadati pengunjung (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat realisasi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata hingga pertengahan Mei mencapai Rp3,8 miliar dari target Rp7,6 miliar pada tahun 2014.

"Kami optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata akan tercapai hingga awal Agustus 2014. Sebab, sampai saat ini, realisasinya sudah di atas 50 persen dari target PAD 2014," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul, Sujarwo di Gunung Kidul, Sabtu.

Sujarwo mengatakan target PAD sektor pariwisata akan direvisi dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perbuahan 2014 menjadi Rp9 miliar.

"Kami masih memperhitungkan target kenaikan PAD sektor pariwisata. Apabila jumlah kunjungan wisatawa terus meningkat hingga akhir tahun, target Rp9 miliar akan tercapai," kata Sujarwo.

Untuk memaksimalkan PAD sektor wisata, lanjut Sujarwo, Disbupar Gunung Kidul secara intensif melakukan promosi dan menjalin kerjasama dengan pelaku wisata dan hotel di DIY.

"Promosi wisata terus digalakan. Kami akan memanfaatkan segala kesempatan mempromosikan pariwisata yang ada di Gunung Kidul," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan Pemkab Gunung Kidul juga berkomitmen memperbaiki infrastruktur objek wisata seiring semakin menggeliatnya kunjungan wisata di wilayah tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya terus melakukan pembebasan lahan, memperbaiki fasilitas kantung-kantung parkir di seluruh objek wisata dan desa wisata.

"Perbaikan infrastruktur objek wisata mulai dari pelebaran jalan hingga lahan parkir terus dikerjakan berdasarkan kemampuan keuangan daerah," kata Sujarwo.

Ia mengatakan pihaknya telah menyusun rencana detail teknis (DED) sebagai acuan dalam pelaksanaan perbaikan infrastruktur objek wisata. Sehingga, meski pembangunan infrastruktur secara bertahap, pelaksnaannya tidak akan lepas dari DED.

"Kita ketahui, kemampuan keuangan daerah sangat sedikit. Pelaksnaan dilaksanakan secara bertahap. Kami sudah mengajukan permohonan kepada Pemda DIY soal perbaikan infrastruktur jalan, dan sekarang jalan jalur lintas selatan sepanjang pantai telah dikebut pengerjaannya," kata dia.

(KR-STR)