Gunung Kidul (Antara Jogja) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Budi Utama mengharapkan masyarakat di kawasan pantai wilayah ini tidak menjual tanah melainkan menerapkan sistem sewa kepada calon investor.
Budi Utama di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan kenaikan harga tanah ini mengikuti hukum pasar, semakin cepatnya pertumbuhan suatu wilayah maka harga tanah akan semakin mahal.
"Meski harga tanah di kawasan pesisir di Gunung Kidul semakin tinggi di atas Rp500.000/m2, kami berharap masyarakat tidak menjualnya. Kami tidak ingin kasus di Bogor dan Jakarta menimpa masyarakat Gunung Kidul, pemilik tanah justru menjadi tukang sapu," Budi.
Menurut Budi, dengan sistem sewa tanah akan menguntungkan kedua belah pihak, baik masyarakat dan calon investor. Saat ini, kawasan pesisir memang menjadi incaran investor karena pertumbuhan sektor wisata pantai yang semakin hari semakin ramai oleh wisatawan.
"Sistem sewa ini masyarakat tidak akan kehilangan tanahnya, disisi lain investor juga bisa mengembangkan bisnisnya," katanya.
Selain itu, Budi mengharapkan Pemkab Gunung Kidul bertindak cepat menangkap perkembangan sektor pariwisata. Ia mencontohkan, pemkab harus membangun kawasan khusus seperti kawasan Hutan Bunder menjadi wisata alam dan kawasan lainnya.
"Kami masih belum melihat rencana strategis Pemkab Gunung Kidul menangkap peluang usaha seiring perkembangan wisata yang semakin maju," katanya.
Dia mengatakan masyarakat saja sudah menangkap peluang itu. Terbukti, jalan Yogyakarta-Wonosari dan Wonosari menuju pantai mulai banyak berdiri rumah makan hingga toko oleh-oleh.
"Artinya, perkembangan wisata di Gunung Kidul berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kami berharap, ini juga segera ditangkap oleh pemkab," katanya.
Objek wisata pantai yang menjadi andalan di Kabupaten Gunung Kidul yakni Pantai Baron, Kukup, Krakal, Pulang Syawal, Sundak. Sedangkan desa wisata yang berkembang pesat di wilayah ini yakni Gua Pindul dan Gunung Api Nglanggeran.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Menparekraf: BPOLBF tambah wawasan "new economy" pariwisata
Kamis, 28 Maret 2024 7:07 Wib
PT PLN suplai listrik RS dukung destinasi wisata medis gaet turis
Selasa, 26 Maret 2024 14:01 Wib
Tarik turis Singapura, BPOLBF-Garuda Indonesia adakan famtrip
Senin, 25 Maret 2024 18:50 Wib
Dispar Gunungkidul mendukung pembangunan Kelok 18 tumbuhkan pariwisata
Senin, 25 Maret 2024 16:19 Wib
Sleman mengikuti pameran promosi wisata di Malaysia
Senin, 25 Maret 2024 13:08 Wib
Pemerintah menetapkan 14 PSN baru sektor pariwisata-kesehatan
Minggu, 24 Maret 2024 19:50 Wib
Promosikan pariwisata, Bali dijadikan lokasi dan latar film
Minggu, 24 Maret 2024 14:54 Wib
Kuliner merupakan kekuatan pariwisata Sumatera Barat
Minggu, 24 Maret 2024 0:20 Wib