"Aku Diponegoro" dipentaskan di Fort Rotterdam Makassar

id aku diponegoro dipentaskan

"Aku Diponegoro" dipentaskan di Fort Rotterdam Makassar

Pangeran Diponegoro (Foto id.wikipedia.org)

Makassar (Antara Jogja) - Pangeran Diponegoro yang dalam sejarahnya di Makassar, tertuang dalam "Aku Diponegoro" dipentaskan di Fort Rotterdam, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu.

"Ini merupakan suatu bentuk penghormatan kepada pejuang Indonesia dengan menelusuri sejarah peperangan di Pulau Jawa, dan Pangeran Diponegoro dapat diakui dunia," kata penulis buku Pangeran Diponegoro Dr Peter BR Carey di sela-sela pementasan dramatik di Makassar, Kamis.

Menurut Guru Besar Universitas Oxford ini pada Makassar International Writer Festival (MIWF), ketokohan dan kepahlawanan Pangeran Diponegoro tersebut menyebabkan organisasi dunia UNESCO pada 2013 menetapkan Babad Diponegoro sebagai "International Memory of The World". 
   
Pentas pembacaan dramatik tersebut menggambarkan kisah anak Hamengkubuwono III itu, telah memperlihatkan ciri keteladanan dan kesatria sejak masih kanak-kanak.

Selanjutnya, ketika memasuki masa akil balig Pangeran Dipenogoro meninggalkan keluarga kerajaan dan hidup berbaur dengan masyarakat.

Berkelana menjelajah ajaran Islam di pondok pesantren, kemudian berjuang melawan penjajah Belanda, dan akhirnya diasingkan di Manado, Sulut, pada 1830, hingga akhirnya dipindahkan ke Makassar, Sulsel, pada 1833.

Selanjutnya tokoh nasional itu setelah menerbitkan dua karya sastra selama menjadi tahanan di Makassar, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Maret 1856.

Pertunjukkan seni yang digelar di halaman Fort Rotterdam, Makassar, dipentaskan oleh tim Landung Simatupang dengan jumlah personel 12 orang.

(S036)