Guru Muhammadiyah disediakan beasiswa pendidikan S-2

id guru muhammadiyah disediakan

Guru Muhammadiyah disediakan beasiswa pendidikan S-2

Muhammadiyah

Jogja (Antara Jogja) - Guru Muhammadiyah disediakan beasiswa secara penuh untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang strata dua dalam rangka mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kualitas.

"Beasiswa yang disediakan untuk 15 guru Muhammadiyah itu merupakan hasil kerja sama Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Rektor UMY Bambang Cipto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, beasiswa pendidikan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang strata dua (S-2) itu sebesar Rp10 juta untuk masing-masing guru.

"Beasiswa itu untuk mengembangkan kompetensi guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di DIY, dan Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas guru yang berlatar belakang sebagai anggota atau pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah," katanya.

Ia mengatakan beasiswa tersebut akan diberikan pada 15 guru terpilih yang akan melanjutkan studi S-2 di Program Pascasarjana UMY pada periode 2014/2015. Selain itu para guru tersebut juga diharuskan menyelesaikan masa studinya selama dua tahun atau empat semester.

"Jika para guru itu tidak bisa menyelesaikan masa kuliahnya selama dua tahun, maka dia tidak akan mendapatkan beasiswa lagi, dan harus melanjutkan kuliahnya dengan biaya sendiri," katanya.

Menurut dia sumber biaya beasiswa tersebut berasal dari dana ta`awwun dan anggaran belanja Majelis Dikdasmen PWM DIY untuk mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kualitas guru.

"Pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas guru maupun dosen memang sudah menjadi sebuah tuntutan. Untuk menjadikan sekolah bermutu dan berkualitas, guru-guru juga harus berkualitas," katanya.

Direktur Pascasarjana UMY Achmad Nurmandi mengatakan kerja sama pemberian beasiswa tersebut juga untuk meningkatkan kepemimpinan dari para guru.

Selama ini guru-guru sekolah kurang bisa menerapkan kepemimpinan yang bagus dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga tidak banyak guru yang memiliki kepemimpinan yang kuat.

"Padahal, kualitas guru sebagai pemimpin dengan kualitas sekolah itu sangat berpengaruh. Untuk itu mereka akan mendapatkan kuliah yang konsentrasinya pada tiga bidang, yakni Evaluasi Pendidikan, Supervisi, dan Psikologi Pendidikan," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024