Harga kebutuhan pokok di Gunung Kidul tinggi

id harga kebutuhan pokok

Harga kebutuhan pokok di Gunung Kidul tinggi

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan hasil pemantauan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya yang disebabkan biaya transportasi yang tinggi.

Sekretaris Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY Tri Mulyono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan perbedaan dengan daerah lain disebabkan biaya transportasi dan jarak tempuh ke Gunung Kidul.

"Namun, secara umum harga kebutuhan pokok di Gunung Kidul menjelang Ramadhan normal dan dan tidak mengalami peningkatan yang signifikan," kata Tri Mulyono usai mensurvei harga kebutuhan pokok di Pasar Agrosari, Wonosari.

Dia mencontohkan harga cabai merah di Kabupaten Gunung Kidul Rp13 ribu per kg, barang serupa di Kabupaten Bantul berkisar Rp9 ribu.

"Perbedaannya memang tidak tinggi. Perbedaan harga ini biasa karena untuk sampai ke Gunung Kidul perlu mengeluarkan biaya transportasi," katanya.

Dia mengatakan kenaikan harga jelang memasuki Ramadhan merupakan hal yang biasa. Sebab, ada peningkatan permintaan pasar. Komoditas yang mengalamin kenaikan yakni daging ayam dari Rp27 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram (kg). "Tetapi diprediksi tidak akan ada kendala hingga akhir lebaran," kata dia.

Tri Mulyono berharap, tim TPID kabupaten memantau ketersedian barang selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. "Nantinya TPID juga akan kembali melakukan pemantauan saat jelang Lebaran nanti," kata dia.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Energi Sumber Daya Mineral Gunung Kidul Sumaryadi mengatakan pihaknya akan melakukan operasi pasar jelang puasa. Operasi akan dilakukan pada 23-26 Juni mendatang.

"Opersi pasar ini menyasar warga kurang mampu. Kegiatan ini untuk mengendalikan harga supaya tidak meningkat," kata dia.

Sumaryadi mengatakan ada 400 paket sembako akan dijual dengan harga di bawah pasaran di Pasar Semin dan Playen.

"Operasi pasar bertujuan untuk mengendalikan inflasi kabupaten. Sehingga, masyarakat kurang mampu dapat membeli kebutuhan pokok menjelang puasa," kata dia.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024