Remy Sylado luncurkan 'perempuan bernama Arjuna 2'

id Remy Sylado luncurkan

Remy Sylado luncurkan 'perempuan bernama Arjuna 2'

Seniman Remy Sylado (antaranewes.com)

Bandung (Antara Jogja) - Seniman dan budayawan  Remy Sylado meluncurkan novel  "Perempuan Bernama Arjuna 2" dengan konsep unik filsafat dalam fiksi.

"Novel ini barangkali tak menunjukkan sesuatu yang mendalam. Namun, sebagaimana slogan yang tertera dalam sampul depan buku ini filsafat dalam fiksi," Remy Sylado saat peluncuran Perempuan Bernama Arjuna 2 di  Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung, Selasa.

Menurut dia novel Perempuan Bernama Arjuna 2  merupakan sinologi dalam fiksi dan nanti akan hadir seri ke tiganya.

Judul Perempuan Bernama Arjuna  menurut Remy  bahwa novel ini bukan bacaan ringan, tetapi melalui kisah fiksi, membuat kesulitan dalam memahami filsafat akan teratasi.

"Mengubah hal yang sulit menjadi mudah, itu merupakan langkah bijaksana," katanya.

Ia mengatakan novel Perempuan Bernama Arjuna 2 melanjutkan cerita dari novel pertama. Namun novel kedua membahas seputar keberadaan Kota Bandung dan pengaruh budaya China.

"Dan sinologi (pengetahuan bahasa dan budaya China), dalam novel ini mendapatkan porsi dominan karena ilmu-ilmu China memang sudah lama masuk ke bumi Nusantara," katanya.

Di Jawa Barat, kata Remy pemakaian istilah Ci, seperti Cicadas, Ciroyom, Cimahi, Cilaki, Cihampelas, menjadi petunjuk sejarah yang jelas Cina masuk ke Nusantara.

"Novel ini sangat baik untuk menambah vitamin pemikiran sejarah dan merangsang gairah pengetahuan budaya nasional. Isinya seputar potret kehidupan 'Parijz van Java' serta berbagai pembauran budaya lokal dengan China di masa lalu," kata Remy.

Peluncuran novel itu menurut Pais Mansyur dari Redaksi Nuansa  sekaligus tumpengan dalam rangka buka puasa bersama dan memperingati hari ulang tahun sang maestro yang ke-69.

Ia mengatakan sosok Remy Sylado adalah sosok penulis Indonesia yang harus dihormati dan dihargai karena karya-karyanya terutama dalam bidang ilmiah dan fiksi.

"Novelnya mengutamakan isi dengan mengulas pemikiran para filsuf dunia. Remy mengulas lebih dari 150 filsuf dunia. Novel yang berbobot untuk pencerahan manusia Indonesia," kata Pais Mansyur menambahkan.

(S033)