BPBD gelar simulasi bencana bagi pelajar

id bpbd gelar simulasi

BPBD gelar simulasi bencana bagi pelajar

Ilustrasi simulasi bencana gempa (Foto Antara)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi bencana gempa bumi bagi pelajar di SMP Negeri 3 Ponjong.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Budi Harjo di Gunung Kidul, Selasa mengatakan simulasi ini dilakukan untuk meminimalisir adanya korban jiwa dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi.

"Kami tidak pernah mengharap ada bencana, namun kalau itu terjadi, para siswa sekolah sudah tahu apa yang harus dilaksanakan," katanya.

Pada kegiatan simulasi ini digambarkan terjadi gempa berkekuatan 6,5 SR, diawali suara sirine di sekolah yang berada di Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, ini, berbunyi keras.

Di tengah kepanikan siswa dan para guru, hanya dalam hitungan detik, tanpa banyak komando para siswa secara mandiri menyelamatkan diri dengan berlindung di bawah atau kolong meja.

Setelah goncangan terasa hilang, sebanyak 181 siswa kelas VIII dan IX dengan wajah panik bahkan sebagian siswa yang perempuan menjerit dan menangis, keluar dari ruangan kelas dengan tas di atas kepala untuk melindungi berbagai kemungkinan buruk, kejatuhan bahan bangunan gedung sekolah yang rontok.

Dibimbing para guru, mereka berada di titik kumpul kawasan aman, halaman sekolah. Para guru segera melakukan pendataan terhadap para siswa. Hasilnya, semua selamat.

Budi mengatakan kegiatan yang dilakukan BPBD Gunung Kidul bekerja sama dengan LSM Jerman, Arbeiter Samariter Bund (ASB) berlangsung lancar.

"Kami berharap siswa dan guru siap jika suatu saat ada bencana," katanya.

Kepala SMPN 3 Ponjong, Dwi Yulianingsih yang mengaku sangat terbantu dengan kegiatan simulasi bencana gempa bumi yang dilakukan BPBD Gunung Kidul.

"Hari ini merupakan puncak kegiatan. Sebab, sebelumnya, BPBD melakukan pertemuan dan sosialisasi terhadap para guru dan siswa disini hingga enam kali. Setelah menerima teori, sekarang dipraktikkan," kata Dwi.

Salah satu siswa kelas IX, Arif mengaku mendapat pengalaman banyak terkait gladi gempa bumi ini.

"Apabila nanti benar terjadi, saya sudah tahu bagaimana penyelamatannya. Dengan adanya gladi ini bisa memberi gambaran jelas agar kita tidak jadi korban bencana," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024