KPU Yogyakarta tetap lakukan persiapan antisipasi PHPU

id kpu phpu yogya

 KPU  Yogyakarta tetap lakukan persiapan antisipasi PHPU

KPU Kota Yogyakarta (Foto jogja.antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta berharap tidak ada perselisihan hasil pemilihan umum, namun penyelenggara pemilu tersebut tetap melakukan sejumlah persiapan apabila harus dihadapkan pada perselisihan hasil pemilu.

"Sesuai surat edaran dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, penyelenggara pemilu tetap diminta melakukan persiapan apabila ada perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) meskipun kami tidak berharap hal itu terjadi di Kota Yogyakarta," kata Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budianto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, seluruh berkas mulai dari C1 berhologram dan sejumlah dokumen lain sudah disiapkan dalam kotak dan bisa dibuka apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Dari proses rekapitulasi yang berlangsung, semua pihak termasuk saksi dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden telah menerima hasil penghitungan suara. Sehingga kami berharap tidak ada perselisihan di Yogyakarta," katanya.

Menjelang pengumuman hasil pemungutan suara nasional pada Selasa (22/7), Wawan mengatakan, kantor KPU Kota Yogyakarta masih memperoleh penjagaan dari kepolisian.

"Ada sekitar lima hingga 10 personel kepolisian yang berjaga 24 jam. Hal yang sama juga dilakukan usai Pemilu Legislatif. Pengamanan ini sudah masuk dalam standar operasional dari kepolisian," katanya yang menilai suasana di Yogyakarta hingga saat ini tetap kondusif.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, tidak mendapatkan instruksi untuk melakukan perayaan apabila pasangan yang didukungnya dinyatakan sebagai pemenang pada Pemilu Presiden 2014.

"Kami pun berharap, semua pendukung tidak melakukan perayaan secara berlebihan," katanya.

Sementara itu, Koordinator Saksi dan Rekapitulasi Suara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di DIY Dwi Wahyu Budiantoro mengatakan hal senada yaitu apabila pasangan nomor urut dua tersebut dinyatakan sebagai pemenang, maka seluruh pendukung diharapkan tidak melakukan perayaan yang sifatnya terbuka misalnya konvoi kendaraan.

"Jika tetap melakukan konvoi dan menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat atau kejadian lain yang tidak diinginkan maka hal tersebut menjadi risiko pribadi dan di luar tanggung jawab kami," katanya. (E013)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024