Jakarta (Antara Jogja) - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto mengatakan peringatan Hari Anak Nasional harus bisa memutus mata rantai kekerasan di sekolah.
"Kekerasan dengan berbagai bentuknya terus terjadi di lingkungan pendidikan. Padahal secara prinsip, pendidikan tidak mentolerir kekerasan di sekolah," ujar Susanto di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, mata rantai kekerasan di sekolah harus dihapuskan. Secara prinsip, pendidikan mensyaratkan kasih sayang dan keramahan.
"Hari Anak Nasional hendaknya tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi bagaimana dapat menjadi semangat mengoptimalkan perlindungan anak dari mencerabut akar-akar kekerasan di sekolah," jelas dia.
Dengan demikian, pembangunan sistem pendidikan nasional yang ramah anak harus segera dilakukan, seiring munculnya beragam kasus mulai yang ringan hingga merenggut nyawa seperti kasus yang terjadi di SMA 3 Jakarta.
Sementara itu, Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengajak masyarakat untuk menjadikan etos Ramadhan sebagai momentum untuk meneguhkan solidaritas sosial, peduli anak-anak jalanan, melindungi dan memenuhi hak anak-anak yang terpinggirkan secara sosial hingga sulit memperoleh akses kesehatan dan pendidikan.
"Hari Anak Nasional yang mana diselenggarakan saat umat Islam diwajibkan zakat. Saatnya tunaikan zakat, untuk perlindungan anak," imbuh Niam.
(I025)
Berita Lainnya
Orang tua diminta maksimalkan pola pengasuhan saat libur Lebaran 2024
Kamis, 11 April 2024 14:14 Wib
Orang tua diminta perhatikan "rating game" di ponsel sang anak
Rabu, 10 April 2024 19:36 Wib
Pemerintah diminta blokir "game online" mengandung kekerasan
Selasa, 9 April 2024 2:37 Wib
Orang tua, pinta KPAI, harus lindungi anak dari kekerasan
Rabu, 13 Maret 2024 18:57 Wib
Sekolah di Indonesia harus komitmen cegah kekerasan
Selasa, 12 Maret 2024 6:19 Wib
Akibat deteksi kelompok negatif lemah, kekerasan di sekolah marak
Senin, 11 Maret 2024 19:10 Wib
Persoalan serius, tingginya kekerasan di lembaga pendidikan Indonesia
Sabtu, 2 Maret 2024 7:37 Wib
KPAI: Kekerasan sebabkan kematian santri di ponpes diusut tuntas
Sabtu, 2 Maret 2024 7:22 Wib