Jogja (Antara Jogja) - Sebanyak 14 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta akan mengikuti program "sit-in" di Phnom Penh, Kamboja, dan Dasmarinas, Filipina, untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
"Mereka merupakan mahasiswa pilihan dan mahasiswa berprestasi UNY 2014," kata Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY Retna Hidayah di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, 14 mahasiswa itu terbagi dalam dua program `sit-in` yakni enam orang akan mengikuti program "sit-in" untuk mahasiswa pilihan dan delapan orang akan "sit-in" untuk mahasiswa berprestasi.
"`Sit-in` mahasiswa pilihan dilaksanakan pada 1-7 Agustus 2014 di Phnom Penh, Kamboja, sedangkan `sit-in` mahasiswa berprestasi dilaksanakan pada 2-13 Agustus 2014 di Dasmarinas, Filipina," katanya.
Ia mengatakan enam mahasiswa yang akan mengikuti "sit-in` untuk mahasiswa pilihan adalah Hania Eka Andari, Syarifatun Niam A, Dwi Dara SP, Rizza Untsa Nuzulia dan Luh Mitha P dari FMIPA serta Agusti Bayu Putra dari FE.
"Delapan mahasiswa peserta program `sit-in` untuk mahasiswa berprestasi adalah Pebri Nurhayati dari FIS, Roni Kurniawan Pratama (FBS), Nurrina Dyahpuspita (FIP), Siti Maesyaroh (FE), Astrid Asfrony (FT), Purwoko Haryadi Santoso (FMIPA), Arbiarso Wijatmoko (FIK), dan Fasih Radiana Rahmawati (D3 FT)," katanya.
Rektor UNY Rochmat Wahab mengatakan kegiatan kemahasiswaan memerlukan variasi. Oleh karena itu program "Sit-in" cukup penting dilaksanakan.
Program itu, kata dia, diperlukan agar mahasiswa mempunyai wawasan yang luas, apalagi pada masa sekarang "networking" telah menjadi sesuatu yang dibutuhkan.
"Selamat pada mahasiswa terbaik yang telah terpilih melalui proses yang objektif, demokratis, dan transparan," katanya.
Menurut dia, program itu merupakan bagian dari penyuksesan program "world class university". Para mahasiswa peserta program itu mengemban misi akademik dan membawa nama baik universitas bahkan nama negara.
"Belajarlah bukan hanya akademik semata tetapi juga belajar tentang kehidupan. Bangunlah rasa saling menghormati antara satu dengan lain karena hal itu akan menjadi momentum hidup yang bersejarah dalam hidup mahasiswa," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Mahasiswa IPB University menjadi agen perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 5:53 Wib
Polri: Mahasiswa magang merupakan program resmi di Jerman
Rabu, 27 Maret 2024 15:47 Wib
Mahasiswa bikin aplikasi pembelajaran Al Quran
Rabu, 27 Maret 2024 14:15 Wib
Mahasiswa UIN Saizu lestarikan seni tradisional agar tak punah
Rabu, 27 Maret 2024 9:46 Wib
Polisi periksa dua tersangka perdagangan orang berkedok mahasiswa magang kerja di Jerman
Selasa, 26 Maret 2024 14:17 Wib
UNJ ambil langkah hukum terkait perdagangan orang berkedok mahasiswa magang ke Jerman
Senin, 25 Maret 2024 18:08 Wib
Kesehatan mental mahasiswa mendapat sorotan APTIK
Sabtu, 23 Maret 2024 19:41 Wib
Diperiksa polisi, warga terlibat perdagangan orang berkedok mahasiswa magang di Jerman
Jumat, 22 Maret 2024 20:23 Wib