Giwangan berangkatkan bus cadangan bantu angkutan reguler

id terminal giwangan yogya

Giwangan berangkatkan bus cadangan bantu angkutan reguler

ilustras terminal giwangan edupostjogja.com

Jogja (Antara Jogja) - Terminal Giwangan Yogyakarta memberangkatkan sejumlah bus cadangan untuk mendukung angkutan reguler ke sejumlah kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah akibat meningkatnya jumlah penumpang saat Lebaran.

"Hingga tengah hari ini, sudah ada beberapa bus cadangan yang diberangkatkan ke Surabaya, Purwokerto dan Cilacap karena penumpang cukup banyak," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Selasa.

UPT Terminal Giwangan sudah memberangkatkan sembilan bus cadangan ke Surabaya, lima bus cadangan ke Purwokerto dan delapan bus cadangan ke Cilacap.

Menurut Bekti, jumlah penumpang dari Terminal Giwangan ke ketiga kota tersebut selalu mengalami peningkatan saat Lebaran sehingga terminal pun memberangkatkan sejumlah bus cadangan.

Selain meningkatnya jumlah penumpang, pemberangkatan bus cadangan tersebut dilakukan karena adanya keterlambatan bus masuk ke terminal akibat kemacetan di sepanjang jalur perjalanan.

"Pada hari kedua Lebaran, jumlah penumpang yang datang maupun yang diberangkatkan masih cukup banyak," katanya.

Berdasarkan data di Terminal Giwangan Yogyakarta, jumlah penumpang yang datang pada Senin (28/7) sudah menurun jika dibanding hari sebelumnya, yaitu sebanyak 21.097 orang dengan 1.098 bus, dan penumpang yang berangkat tercatat sebanyak 21.433 orang dengan 1.033 bus.

Puncak arus mudik di Terminal Giwangan terjadi pada Sabtu (26/7) tercatat sebanyak 34.517 orang dengan 1.630 bus sedangkan penumpang yang berangkat tercatat sebanyak 25.746 orang dengan 1.285 bus.

Bekti memperkirakan, puncak arus balik di Terminal Giwangan Yogyakarta akan terjadi pada Minggu, 3 Agustus dan diperkirakan akan ada lebih dari 33.000 penumpang yang diberangkatkan.

"Bus cadangan pun selalu disiapkan. Sewaktu-waktu ada yang membutuhkan, maka bus cadangan bisa diberangkatkan," katanya.

Selama arus balik, Bekti mengatakan, masih akan dilakukan tes urine untuk pengemudi bus yang dilalukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY. "Untuk uji kelaikan bus juga masih mungkin dilakukan. Biasanya, kegiatan itu dilakukan mendadak," katanya.
(E013)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024