Dirjen Perhubungan Darat inspeksi Terminal Gunung Kidul

id dirjen perhubungan darat

Dirjen Perhubungan Darat inspeksi Terminal Gunung Kidul

Terminal Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai padat kendaraan angkutan antar kota antar provinsi. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul  (Antara Jogja) - Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso melakukan inspeksi mendadak penyelenggaraan angkutan Lebaran di Terminal Dhaksinarga Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Suroyo Alimoeso di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan dari inspeksi diketahui tiket bus di Gunung Kidul hanya sebagian kecil perusahaan otobus yang menyediakan tiket ekonomi.

"Persentasenya sangat kecil yang menyediakan tiket ekonomi, sebagian besar kelas menengah," katanya.

Rombongan Dirjen Perhubungan Darat di dampingi Kepala Dishubkominfo Gunung Kidul Purnama Jaya, tiba di Terminal Dhaksinarga sekitar 13.00 WIB. Sesampainya di lokasi, Suroyo melakukan pengecekan di kios penjualan tiket bus, lalu dilanjutkan ke fasilitas terminal dan bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) angkutan Lebaran yang akan membawa pemudik kembali.

Suroyo mengatakan masyarakat di Gunung Kidul sebagian besar memilih naik bus.

Selain itu, katanya, kenaikan tarif tiket non-ekonomi di Gunung Kidul tergolong wajar.

"Kenaikan tarif tergolong wajar dan sesuai dengan mekanisme pasar," katanya.

Berdasarkan pantauan, harga tiket bus eksekutif di Terminal Dagsinaga Wonosari, untuk jurusan Jakarta dan sekitarnya, tiket AC VIP Rp380 ribu, wisata patas/toilet Rp310 ribu-Rp360 ribu, sedangkan Ekonomi 2-2/2-3 Rp230 ribu dan Rp210 ribu.

Suroyo sempat memberikan tantangan kepada Dishubkominfo Gunung Kidul untuk mengubah sistem pembelian tiket di Terminal Dhaksinarga Wonosari menggunakan komputer.

Hal itu, katanya, untuk mengantisipasi pungutan liar yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.

"Kalau pembelian tiket menggunakan sistem ini (manual) kemungkinan adanya pungli masih ada dan itu merugikan penumpang," kata Suroyo.

Untuk meminimalasi praktik pungli, pihaknya menantang untuk mengubah sistem penjualan tiket di Terminal Dhaksinarga menggunakan sistem komputer.

"Bagaimana berani mengubah sistem tidak, harusnya berani terminalnya besar kok," kata Suroyo yang ditanggapi Purnama Jaya dengan senyuman.

Disinggung mengenai kelayakan angkutan, Suroyo mengaku kondisinya tergolong layak jalan.

Namun demikian, ia memberikan catatan kepada petugas lapangan untuk mengecek kelayakan secara detail angkutan, seperti pengujian KIR yang sudah habis dilarang berangkat, selain itu perlengkapan seperti wiper, sepion, dan pemecah kaca harus dilengkapi.

"Faktor pengemudi juga tidak kalah pentingnya, jangan sampai pengemudi lelah berangkat," kata dia.
(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024