Hujan 'sapu' titik panas Riau

id hijan sapu titik panas

Hujan 'sapu' titik panas Riau

Ilustrasi kebakaran hutan (Foto antarajateng.com)

Pekanbaru (Antara Jogja) - Hujan yang mengguyur sebagian besar kawasan kabupaten/kota di Provinsi Riau dilaporkan berhasil "menyapu" titik panas (hotspot) yang diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan, penyebab kemunculan polusi asap.

"Sebelumnya (Selasa 29/7)  titik panas di Riau ada sekitar 37 dari 98 yang ada di Sumatera," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri, kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Kamis siang.

Sementara itu pada Rabu sore (30/7), menurut laporan Pusat Data BPBD Riau, hanya tinggal tujuh titik yang tersebar di tiga wilayah kabupaten.

Titik panas yang terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hulu, yakni lima "hotspot" dan di Indragiri Hilir serta Kuantan Singingi masing-masing satu titik panas.

Sebelumnya 37 titik panas di Riau tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota; di Indragiri Hulu ada sebanyak sembilan titik dan di Pelalawan juga dengan jumlah yang sama.

BPBD juga menguraikan titik panas terdapat di wilayah Kabupaten Bengkalis sebanyak tujuh titik dan di Kota Dumai ada tiga titik.

Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hulu, Siak dan Kampar masing-masing terekam keberadaan dua "hotspot" sementara di Kabupaten Rokan Hilir yang sebelumnya sempat mencapai puluhan terakhir hanya ada satu "hotspot".

Begitu juga di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing hanya ada satu titik panas.

Sementara itu Satelit Modis Terra dan Aqua pada hari yang sama sekitar pukul 17.00 WIB justru menyatakan di Riau tidak lagi terdapat titik panas.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru sebelumnya menyatakan sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Riau termasuk Pekanbaru sempat dilanda hujan dengan intensitas ringan-sedang.

Hal itu yang kemudian diklaim BPBD Riau telah mampu memadamkan sejumlah titik kebakaran hutan dan lahan di Riau.  
itik panas (hotspot) merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut, mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus dan menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.

Gubernur Riau Annas Maamun sebelumnya telah meminta seluruh bupati dan wali kota yang daerahnya banyak terdapat titik panas agar langsung mengambil sikap antisipasi.

Dalam kasus ini, Kepolisian Daerah Riau juga telah berhasil menangkap dan menetapkan sebanyak 189 tersangka diduga melakukan kejahatan kehutanan dan membakar lahan.

Sebanyak 116 tersangka di tangkap saat melakukan aktivitas kejahatan kehutanan pada Januari hingga Maret dan sebanyak 67 lainnya ditangkap sejak 5 April hingga 10 Juli 2014.

 "Untuk jumlah tersangka kemungkinan bisa terus bertambah mengingat hingga saat ini perburuan oleh tim di lapangan masih terus dilakukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo. (KR-FZR)

    

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024