Jumlah wisatawan objek wisata Kulon Progo turun

id Pantai Glagah

Jumlah wisatawan objek wisata Kulon Progo turun

Pantai Glagah.Kulon Progo, DIY (foto Antara/noverandika)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Jumlah wisatawan yang berlibur di objek wisata Pantai Glagah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami penurunan dibandingkan pada Rabu dan Kamis (30-31/7) yang mencapai 8.000 hingga 9.000 pengunjung per harinya.

"Pada Jumat (1/8), jumlah pengunjung hanya mencapai 5.000 orang , dan hari ini hingga 12.00 WIB jumlah pengunjung baru mencapai 2.500 pengunjung. Kami prediksi pengunjung hanya mencapai 5.000 oramh dibandingkan pada Rabu dan Kamis," kata Koordinator Petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Glagah Agus Subiyanto di Kulon Progo, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan pentas seni yang saat ini berlangsung di Pantai Glagah yakni jatilan. Sedangkan, tempat paling diminati oleh pengunjung yakni wisata perahu Sungai Serang, Laguna dan sepanjang pemecah ombak Pelabuhan Tanjung Adikarto.

"Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo bersama pelaku keseniaan tradisional berupaya menyelenggarakan berbagai kesenian untuk menarik minat wisatawan," kata dia.

Agus mengatakan pengunjung didominasi pengunjung dari luar daerah, yakni berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera.

"Wisatawan luar daerah mendominasi kunjungan pada Selasa hingga Kamis, sedangkan untuk berikutnya didominasi oleh wisatawan lokal DIY dan Jawa Tengah," kata Agus.

Lebih lanjut, ia mengatakan harga tiket tetap sama atau tidak dinaikan yakni Rp4.000 per orang, Rp1.000 untuk sepeda motor, Rp3.000 untuk mobil dan Rp5.000 untuk kendaraan roda enam.

"Kami tidak menaikan tarif retribusi, meski dimungkinkan pada hari raya besar dapat dimaksimalkan," katanya.

Kasi Usaha dan Pemberdayaan Kepariwisataan Disbudparpora Kulon Progo Trusta Hendraswara mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak khususnya Tim SAR untuk mengantisipasi kecelakaan laut sepanjang pantai hingga Waduk Sermo.

"Kami juga sudah mengimbau kepada pedagang makanan untuk tidak menaikan harga makanan supaya wisatawan puas berjunjung di objek wisata," katanya.

(KR-STR)