Dinas Kesehatan Sleman antisipasi penyakit pascalebaran

id dinas kesehatan sleman

Dinas Kesehatan Sleman antisipasi penyakit pascalebaran

Ilustrasi (bincangsehatsistemkesehatan.blogspot.com)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengantisipasi kemungkinan berjangkitnya penyakit di masyarakat yang sering muncul pascalebaran.

"Kami harapkan masyarakat mewaspadai penyakit yang muncul pascalebaran. Setelah satu bulan berpuasa dan kemudian merayakan Lebaran, penderita darah tinggi (hipertensi) dan penyakit perut (gastritis) cenderung naik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini, Sabtu.

Menurut dia, meskipun kedua penyakit tersebut menempati urutan kedua dan tiga setelah infeksi saluran pernapasan atas (ispa), namun dari catatan Lebaran sebelumnya penyakit tersebut tergolong cukup tinggi berjangkit di masyarakat.

"Hipertensi biasanya berhubungan dengan pola makan yang kurang baik. Masyarakat yang mempunyai riwayat darah tinggi kurang menjaga dari makanan yang dapat memicu kambuhnya penyakit ini," katanya.

Ia mengatakan dari data kunjungan puskesmas di Sleman selama Lebaran 2013, angka penderita hipertensi yang memeriksakan diri berada di kisaran 1.480 penderita.

"Sedangkan gastritis sebanyak 625 orang. Namun demikian, angka terbanyak yang memeriksakan diri di puskesmas adalah penderita ispa yang mencapai 2.959," katanya.

Mafilindati mengatakan penyakit ispa yang muncul biasanya seperti flu berat, bersin, panas, dan pilek. "Agar tak menular, sebaiknya perhatikan etika jika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut," katanya.

Ia mengatakan selain penyakit tersebut, angka kunjungan puskesmas juga didominasi warga yang mengalami kelelahan.

"Dari 1 hingga 6 Agustus tahun lalu, tercatat 543 orang berobat dengan keluhan lelah. Sementara 489 orang lainnya menderita dermatitis atau gangguan kulit. Kalau kelelahan, kemungkinan disebabkan oleh banyaknya kunjungan pada sanak saudara," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024