Kalteng sebar 12.800 kg garam membuat hujan

id kalteng sebar garam

Kalteng sebar 12.800 kg garam membuat hujan

ilustrasi pembuatan hujan buatan (http://jambi.antaranews.com)

Palangka Raya (Antara Jogja) - Pesawat Hercules A-1317 menyebar sekitar 12.800 kilogram garam di Provinsi Kalimantan Tengah untuk membuat hujan buatan sebagai upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Penyebaran garam melalui pesawat Hercules itu telah dilakukan sejak tanggal 8 sampai 10 Agustus 2014 di daerah yang rawan kebakaran, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Muchtar di Palangka Raya, Senin.

"Kami belum dapat memastikan hujan yang terjadi di Palangka Raya, Pulang Pisau dan Banjarmasin dari pukul 13:30 hingga 14:45 buatan atau alami. Intinya, pesawat Hercules telah menyebar garam," kata Muchtar menambahkan.

Ia mengatakan pesawat Hercules pada tanggal 8 Agustus dari pukul 14.03 hingga 16.05 WIB menyebar garam sekitar 4.800 kilogram di Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat, Lamandau dan Kota Palangka Raya.

Kepala BPBD Kalteng mengatakan pada 9 Agustus juga disebar garam sekitar 4.000 kilogram di kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, dan 10 Agustus kembali disebar garam sebanyak 4.000 kilogram di Provinsi Kalimantan Barat yakni kabupaten Melawai, Sintang dan Kapuas.

"Kalteng kan masih tetap menjadi posko penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. Jadi, memang data kebakaran dan tindakan pencegahan masuk ke Kalteng semua," kata Muchtar.

Dia mengatakan akibat adanya turun hujan pada tanggal 9 Agustus, menurut sumber data sipongi atau satelit NOOA-18 per 10 Agustus 2014 belum ada ditemukan titik api di 13 kabupaten dan satu kota di Provinsi Kalteng.

Kepala BPBD Kalteng itupun mengharapkan seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan maupun lahan di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu.

"Walau belum ada ditemukan titik api, tetap harus diwaspadai kebakaran hutan dan lahan. Semua petugas pemadam kebakaran juga masih di standby-kan," demikian Muchtar.(KR-JWM)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024