Asmindo: konflik Timur-Tengah tidak banyak pengaruhi ekspor

id asmindo: konflik timur-tengah

Asmindo: konflik Timur-Tengah tidak banyak pengaruhi ekspor

Asmindo

Jogja (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menilai konflik yang melibatkan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah tidak banyak mempengaruhi aktivitas ekspor furnitur dan kerajinan daerah setempat.

Sekretaris Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Endro Wardoyo di Yogyakarta, Selasa, mengatakan untuk tujuan Timur Tengah, kebanyakan menyasar ke Lebanon, Mesir, Dubai, Arab Saudi. Sementara Syiria juga menjadi tujuan ekspor, namun untuk sementara dihentikan.

"Meskipun terdapat konflik disejumlah negara di Timur Tengah, ekspor tidak terlalu terhambat. Iraq. serta Palestina, selama ini bukan tujuan ekspor. Meskipun Syiria juga mengalami konflik, namun ekspor di sana tidak terlalu signifikan, sehingga tidak terlalu berpengaruh," kata Endro.

Menurut dia, untuk saat ini justru ekspor furnitur serta kerajinan di DIY sebagian besar digencarkan ke nagara-negara Afrika, India, Brazil, serta Rusia dan Tiongkok.

Sementara itu, untuk aktivitas ekspor ke Amerika Serikat serta Uni Eropa saat ini sudah dikurangi, Munurut dia, ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa saat ini hanya dilakukan oleh perusahaan multinasional atau eksportir-eksportir besar. "Sementara, bagi perusahaan-perusahaan lecil, Amerika dan Eropa sudah ditinggalkan," kata dia.

Sementara itu, Endro menilai, produk-produk furnitur serta kerajinan Indonesia khususnya DIY saat ini masih memiliki keunggulan dibanding produk luar negeri. Sehingga telah memiliki kesiapan menghadapi persaingan dalam masyarakt ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang.

"Meski perlu dukungan dari pemerintah, produk-produk kerajinan kami berani bersaing di kancah perdagangan bebas. Tiongkok misalnya, saat ini lebih mengagumi produk-produk Indonesia karena memiliki nilai estetika dari sentuhan tangan langsung perajin. Sementara produk-produk minimalis, mereka sudah jenuh," kata dia.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024