Sean Gelael urutan ke-11 di Nurburgring

id sean gelael balap

Sean Gelael urutan ke-11 di  Nurburgring

Sean Gelael (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Sean Gelael butuh satu langkah lagi untuk mendapatkan poin pada perlombaan dramatis Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa di Nurburgring, Jerman, Minggu waktu setempat, ketika berjuang keras sampai akhirnya berada di urutan ke-11.  

Pebalap Indonesia yang menggenjot Jagonya Ayam with Carlin Dallara-Volkswagen itu, berada pada urutan 11 race terakhir (Race 3), terpaut hanya satu tingkat dari posisi pebalap yang mendapatkan poin, setelah beberapa putaran berjuang keras untuk mendapatkan posisi ke-6.  

"Kami amat cepat pada pertengahan lomba dan pada sektor akhir kualifikasi," kata Sean dalam surat elektronik kepada media, Senin.

"Setelah berjuang keras pada sektor pertama, saya yakin kami dapat melaju kencang dalam lomba itu. Tapi, penalti menghancurkan harapan saya, kendati saya dapat melewati banyak kendaraan di depan saya," tambahnya.

Ketika lintasan kering pada race 2, Sean melaju dari urutan 17 dan race 3 dari urutan 16. "Hasil sesi ini bukan yang saya harapkan. Saya terlalu berhati-hati," kata Sean, yang tahun ini mulai kuliah di Inggris.  

Ini merupakan hasil terbaiknya di Nurburgring, karena pada Race 1 dan 2 mendapat kesulitan besar. Pebalap berusia 17 tahun itu melaju dari posisi gerak awal (start) ke-13 pada lintasan licin dan sempat menyodok ke urutan ke-9.

Namun, ia melaju di luar batas limit di pit ketika melakukan pemanasan penentuan posisi grid, sehingga dikenai penalti.  

Sean kembali berjuang dari urutan 23 dan finis di tangga ke-16,  setelah berusaha keras adu kecepatan untuk melewati pebalap Australia Spike Goddard dan Roy Nissany dari Isreal pada putaran akhir, kendati ia terpaut tipis dengan Nissany.  

Pada Race 2, ia maju ke posisi ke-14 setelah melewati beberapa pesaingnya, termasuk ketika secara dramatis menyalip pebalap Belanda Dennis van de Laar, kemudian mencoba mengejar mobil di depannya untuk menguber posisi ke-10.

Tapi, ia keluar jalur dan menabrak tumpukan ban pengaman lintasan ketika mengejar Nissany.  

Dengan menakjubkan, Sean melanjutkan lomba dan naik ke posisi ke-14, sebelum melintir dan turun lagi pada posisi ke-17.

Ia tancap gas lagi mengejar lawannya dan kembali bercokol di tangga ke-14, tapi sayap depannya bersenggolan dengan pebalap Puerto Rico Felix Serralles, sehingga memaksanya berhenti.  

"Perlombaan ini amat ketat dan berlangsung amat agresif," kata Sean, putra mantan juara reli mobil nasional 2006, Ricardo Gelael, dengan menambahkan, "Lomba menyibukkan dan rasanya berantakan".  

Pada lomba terakhir, Sean melaju dari urutan ke-16 kemudian naik posisi ke-12 pada dua putaran awal, kemudian melewati Goddard dan naik ke tangga ke-11.

Ia bekerja amat keras, tapi sudah tidak dapat mengejar pebalap Belanda Jules Szymkowiak dan gagal membidik poin yang ditargetkannya.  

"Kami tidak sebagus seperti sebelumnya dalam hal pengereman. Saya seharusnya melewati Jules, tapi ia menutup jalur dalam lintasan. Saya seperti terkunci dan harus melebar. Semua peserta berjuang keras untuk mendapatkan jalur terbuka," ujarnya.  

"Rasanya amat payah, karena ketika sudah mendekat dengan lawan di depan, kita kehilangan daya 'downforce' dan 'understeer'. Saya juga tidak dapat memanfaatkan kecepatan pada lintasan lurus, karena kami berada dalam satu grup besar dan setiap pebalap mengalami 'slipstreaming', yang menetralkan kecepatan dan peluang," tambah pebalap muda itu.  

Tapi, secara keseluruhan, tim Jagonya Ayam with Carlin membukukan kemenangan akurat. Antonio Giovinazzi meraih kemenangan kedua musim ini dan berada di urutan ketiga, sedangkan Tom Blomqvist dua kali urutan kedua dan terakhir kelima, setelah mendapatkan dua posisi pole.  

Para pebalap dari berbagai belahan dunia yang mengincar kokpit Formula Satu (F1) itu akan menjalani istirarat panjang dan bertemu lagi di Imola, Italia, pada 11-12 Oktober mendatang.  
(A008)