Alih fungsi lahan tidak pengaruhi produktivitas padi

id alih fungsi lahan

Alih fungsi lahan tidak pengaruhi produktivitas padi

Alih (Foto Antara/Ari Bowo Sucipto)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengklaim bahwa alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian di wilayah ini tidak mempengaruhi produktivitas padi.

"Kalau penurunan produksi memang iya, tapi secara keseluruhan tidak terlalu signifikan mempengaruhi produktivitas padi, karena pengurangan itu masih bisa ditutupi dengan peningkatkan produktivitas setiap hektarenya," kata Kepala BKPPP Bantul Pulung Haryadi, Selasa.

Menurut dia, alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian di Bantul karena dampak pertumbuhan perumahan terutama di wilayah aglomerasi yang berbatasan dengan perkotaan antara 40 sampai 50 hektare per tahun.

"Alih fungsi lahan pertanian kebanyakan ada di daerah pinggiran Bantul yang memang tidak produktif untuk pertanian, sementara kalau daerah hijau masih utuh, sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan," katanya.

Ia menyebutkan saat ini lahan pertanian di wilayah Bantul seluas 15.865 hektare tersebar di 17 kecamatan se Bantul, dengan produktivitas padi rata-rata enam sampai delapan ton per hektare tergantung tingkat kesuburan lahan pertanian tersebut.

"Petani di lahan pertanian produktif itu terus meningkatkan produktivitas padi per hektare untuk mengoptimalkan hasilnya, sehingga ketika terjadi alih fungsi lahan pertanian yang tidak produktif, tidak terlalu ada pengaruhnya," katanya.

Pihaknya juga memastikan stok pangan di Bantul dengan ketersediaan lahan pertanian saat ini masih aman, bahkan dalam beberapa tahun ke depan dengan asumsi alih fungsi lahan itu, kabupaten ini masih bisa mencukupi kebutuhan beras masyarakat.

"Produksi beras di Bantul pada 2013 sebanyak 205 ribu ton, sementara kebutuhan beras selama setahun sekitar 80 ribu ton, makanya untuk stok masih aman, karena setidaknya Bantul surplus sekitar 20 ribu ton beras per tahun," katanya.

Apalagi, kata dia, saat ini di Bantul sedang menggencarkan program pemanfaatan penganekaragaman pangan lokal nonberas dalam menu hidangan sehari-hari di lingkungan masyarakat maupun dinas, instansi Pemkab Bantul.

"Kami terus mendorong program ini sebagai pengurangan konsumsi beras, bahkan kami mengajak masyarakat untuk mengembangkan tanaman pangan lokal dengan memanfaatkan lahan pekarangan," katanya.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024