Jakarta (Antara Jogja) - Perum Bulog berharap pemerintah dapat memberikan kewenangan kepada BUMN pangan tersebut untuk menangani bahan pangan pokok selain beras yang saat ini menjadi tanggung jawabnya.
Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Jumat, menyatakan, sejak penandatanganan leter of intens (LOI) Pemerintah Indonesia dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada 1998 pihaknya hanya diberi kewenangan menangani beras saja dari yang sebelumnya sembilan bahan pokok.
"Minimal sembilan bahan pokok bisa kita tangani lagi," katanya di sela penandatanganan Komitmen Penerapan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) di Jakarta, Jumat.
Penandatanganan komitmen tersebut dilakukan Dirut Perum Bulog dengan disaksikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain.
Sutarto mengatakan bahan pangan pokok yang kewenangannya dapat diserahkan kembali ke Bulog tersebut seperti beras, gula, kedelai, daging, minyak goreng, cabai, bawang merah, bawang putih, sayuran serta ikan.
Komoditas pangan yang penangananya dapat diserahkan ke Bulog tersebut, lanjut dia yakni komoditas yang sangat berpengaruh terhadap inflasi.
Selain itu, sebagian besar dibutuhkan masyarakat, harganya sangat berfluktuasi dipengaruhi oleh produksi. "Yang sangat mendesak (bisa diserahkan ke Bulog) selain beras adalah gula, kedelai, daging, minyak goreng dan ikan," katanya.
Menurut dia, jika komoditas tersebut produksinya dalam kondisi surplus akan lebih mudah penanganannya jika terjadi gejolak harga.
Namun jika tidak ada, kata dia harus ada penyeimbang dalam mengatasi gejolak harga yang harus dilakukan pemerintah dalam hal ini melalui Perum Bulog.
"Kalau tidak (ada penyeimbang) akan terjadi kejadian seperti ini terus setiap tahun," kata mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian itu.
Sutarto mengatakan untuk melakukan stabilisasi harga pangan pokok tidak bisa dilakukan tanpa intervensi pemerintah pada saat-saat tertentu yang ditugaskan kepada Bulog.
Pada kesempatan itu dia mengatakan Bulog harus menjaga ketersediaan beras sebanyak dua juta ton pada akhir tahun yang mana setara dengan kebutuhan selama tujuh hingga delapan bulan ke depan.
(S025)
Berita Lainnya
Liga 1: Rans ditekuk, PSIS Semarang berharap lolos Championship Series
Senin, 22 April 2024 21:21 Wib
PDIP Yogyakarta berharap MK kabulkan gugatan Ganjar-Mahfud
Senin, 22 April 2024 10:35 Wib
FC Cologne ditekuk, Bayern Muenchen berharap juarai Liga Jerman
Minggu, 14 April 2024 6:57 Wib
Semua pihak diminta terima putusan MK sengketa Pemilu 2024
Rabu, 10 April 2024 15:47 Wib
Petenis Djokovic tak berharap banyak di Monte Carlo 2024
Senin, 8 April 2024 5:11 Wib
Ginting: Saya berharap All Indonesian Final di All England 2024
Minggu, 17 Maret 2024 5:30 Wib
Peternak ayam petelur berharap pemerintah jaga stok jagung
Kamis, 29 Februari 2024 22:29 Wib
Bupati Bantul berharap masyarakat tetap jaga kerukunan setelah memilih
Rabu, 14 Februari 2024 9:38 Wib