Yogyakarta (Antara Jogja) - Sistem informasi manajemen berbasis
"cloud" dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi keterbatasan
implementasi sistem informasi manajemen perguruan tinggi, kata General
Manager Multimedia Group PT Gamatechno Indonesia Nanang Ruswianto.
"Ada tiga hal yang biasanya menjadi tantangan bagi kampus untuk
mengimplementasikan sistem informasi manajemen perguruan tinggi yakni
keterbatasan waktu, biaya, dan sumber daya manusia," katanya di
Yogyakarta, Rabu.
Pada "sharing session" bertema "Efisiensi Pengelolaan Perguruan
Tinggi dengan Cloud Computing", ia mengatakan proses implementasi
beserta biaya dan personel teknologi informasi yang diperlukan dapat
ditekan melalui layanan "cloud".
Menurut dia, kompleksitas sebuah sistem informasi yang mampu
mengakomodasi kebutuhan kampus yang selalu berkembang menjadi hal yang
patut diperhatikan.
"Cakupan sistem informasi manajemen untuk perguruan tinggi meliputi
beberapa proses bisnis di kampus yang harus dikelola yakni proses
akademik, sumber daya, komunitas, aset pengetahuan dan pelaporan yang
terintegrasi," katanya.
Kepala Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI) Universitas
Gadjah Mada (UGM) Widyawan mengatakan ciri "cloud computing" terletak
pada pemusatan sumber daya di mana komputasi diberikan sebagai layanan,
bukan sebagai produk.
"Secara garis besar `cloud service` ditawarkan dalam tiga macam
layanan yakni software, platform, dan infrastruktur," katanya.
Menurut dia, di UGM layanan "cloud" sudah diterapkan sejak 2011.
Layanan "Software as a Service" (SaaS) di UGM saat ini melayani sivitas
akademika baik untuk proses manajemen akademik, persuratan maupun
kepegawaian.
Layanan "Platform as a Service" (PaaS) ditawarkan kepada sivitas
akademika UGM yang ingin mengembangkan layanan maupun publikasi di mana
saat ini web-web fakultas menjadi mayoritas penggunanya.
"Layanan `Infrastructure as a Service" (IaaS) di UGM menyediakan
infrastruktur server bagi unit-unit untuk pengembangan sistem informasi
secara khusus," katanya.
(B015)