Universitas diharapkan berperan siapkan ahli pemipaan

id universitas diharapkan berperan

Universitas diharapkan berperan siapkan ahli pemipaan

Universitas Islam Indonesia

Jogja (Antara Jogja) - Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi diharapkan berperan menyiapkan tenaga ahli pemipaan yang profesional untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih di beberapa daerah Indonesia.

"Meskipun Indonesia termasuk dalam negara tropis dengan curah hujan tinggi, ketersediaan air bersih masih menjadi kendala. Hal itu dapat ditangani dengan sistem pendistribusian air melalui jaringan pemipaan yang baik," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo di Yogyakarta, Sabtu.

Namun, kata dia pada penandatanganan nota kesepahaman antara UII dengan International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO), kondisi sistem pemipaan air di Indonesia masih jauh dari memadai sehingga pendistribusian air pun menjadi kendala tersendiri.

"Apalagi kondisi di lapangan juga menunjukkan tenaga ahli konstruksi dalam bidang pemipaan jumlahnya masih relatif terbatas. Padahal untuk membangun jaringan pemipaan yang baik dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki kualifikasi khusus dalam bidang tersebut," katanya.

Ia mengatakan kerja sama antara UII dengan IAPMO dimaksudkan untuk menjalin program pendidikan profesional bagi tenaga kerja ahli dalam bidang pemipaan yang diselenggarakan di UII.

"Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 salah satunya adalah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi keahlian yang diakui secara internasional. UII termasuk salah satu yang terdepan dalam menyediakan pendidikan profesional bagi mahasiswanya termasuk yang sedang dirintis dalam kerja sama tersebut," katanya.

Ketua Program Studi Teknik Lingkungan UII Hudori mengatakan prodinya bekerja sama dengan IAPMO akan mengembangkan kurikulum pendidikan untuk mencetak sarjana teknik lingkungan yang memiliki sertifikasi dalam bidang pemipaan.

"Secara umum kondisi pemipaan di negara kita masih jauh tertinggal di mana tingkat kebocoran sistem pemipaan air minum masih cukup tinggi sehingga dibutuhkan kontribusi nyata dari perguruan tinggi untuk memperbaikinya. Nanti diharapkan para lulusan dapat berkiprah di level ASEAN maupun dunia melalui sertifikasi tersebut," katanya.

Perwakilan IAPMO Megan Lehtonen mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas inisiatif untuk menjalin kerja sama tersebut. Hal itu adalah langkah yang tepat mengingat kesenjangan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dalam bidang pemipaan masih lebar.

Menurut dia, selain UII, di Indonesia hanya terdapat empat universitas yang bekerja sama dengan IAPMO.

"Kerja sama itu diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat asosiasi jasa konstruksi mengenai pentingnya sistem pemipaan air yang efektif yang ditunjang oleh tenaga kerja profesional," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024