Sultan: abdi dalem wajib lestarikan budaya Yogyakarta

id sultan: abdi dalem

Sultan: abdi dalem wajib lestarikan budaya Yogyakarta

Sri Sultan HB X (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Abdi dalem keprajan maupun punakawan yang mengabdi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat wajib melestarikan budaya Yogyakarta, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Abdi dalem wajib melestarikan budaya Yogyakarta lebih dari warga yang lain," katanya pada silaturahim dan syawalan abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, abdi dalem yang masih aktif bertugas di pemerintahan wajib untuk merancang dan memanfaatkan dana keistimewaan (danais) untuk program kebudayaan masyarakat. Hal itu tentu saja harus sesuai dengan aturan yang ada.

Selain itu juga harus mengedepankan skala prioritas demi kesejahteraan masyarakat. Hal itu seperti yang tertera pada surat "ajipamasa".

"Hal itu diharapkan bisa memacu berkembangnya kegiatan-kegiatan lain yang membangkitkan prakarsa masyarakat agar bisa mandiri," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Ia mengatakan hal itu dilakukan dengan semangat "golong gilig" bertekad menjadi satu, manunggal dengan pemerintah, para empu, akademisi dan kaum cendekiawan, pemerhati budaya dan seni serta seluruh masyarakat.

"Kami mempunyai kewajiban meneruskan warisan leluhur Mataram, seperti pepatah `wong agung ngeksigondo amangun karyenas tyasing sasama`, yang berarti mewujudkan sesuatu yang besar bagi negara, khususnya bagi seluruh masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat mengatakan masyarakat diharapkan lebih meningkatkan upaya untuk pelestarian budaya terutama budaya adiluhung Yogyakarta.

"Pelestarian budaya itu dilakukan bersama dengan pemerintah, akademisi, dan kalangan dunia usaha," katanya.

Silaturahim dan syawalan itu diikuti 800 abdi dalem keprajan dan punakawan yang mengenakan pakaian adat jawa berupa surjan dan blangkon untuk pria dan kebaya bagi perempuan.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024