Jusuf Kalla : bahas perumahan sama seperti beras

id jusuf kalla perumahan

Jusuf Kalla : bahas perumahan sama seperti beras

ilustrasi perumahan (( antaranews.com))

Jakarta (Antara Jogja) - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, pembahasan tentang sektor perumahan sama seperti dengan membicarakan komoditas penting seperti beras karena keduanya merupakan kebutuhan pokok masyarakat.

"Berbicara di REI (Real Estat Indonesia) berbicara tentang kebutuhan pokok perumahan sama dengan berbicara tentang beras dan gula karena merupakan salah satu kebutuhan masyarakat di mana pun," kata Jusuf Kalla dalam acara REI bertajuk "Menghapus Ekonomi Biaya Tinggi dan Menjamin Kepastian Hukum" di Jakarta, Kamis.

Jusuf Kalla menyebutkan, masih banyak hambatan dan kendala dalam pembangunan sektor perumahan sehingga musti dapat diatasi secara bersama-sama oleh berbagai pihak.

Ia mengingatkan bahwa sejumlah program seperti pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Sementara itu, Ketua Umum REI Eddy Hussy mengingatkan bahwa Jusuf Kalla merupakan pelopor program "1000 Tower" yang dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan perumahan.

Program "1000 Tower" yang dicetuskan pada 2006 itu saat Jusuf Kalla menjadi Wapres periode 2004-2009.

"Namun setelah tahun 2009, pembangunan rumah susun sederhana terkendala karena tidak ada lagi rapat koordinasi tingkat nasional," ungkap Eddy Hussy.

Menurut dia, pada saat ini tidak ada proposal kebijakan yang membuat pengembang tertarik membangun rusunami.

Ketua Umum REI berpendapat, meski pemerintah terus berganti tetapi persoalan yang dihadapi pengusaha sektor properti nyaris tidak berubah.

Sedangkan Direktur Umum Perum Perumnas Himawan Arief mengatakan, sejumlah lahan milik Setneg yang diminta untuk diserahkan ke Perumnas untuk menyukseskan program "1000 Tower" ternyata ada yang diminta dikembalikan pada saat Jusuf Kalla tidak lagi menjabat sebagai Wapres.

"Alasan mereka karena diminta BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk menyerahkan kembali," ujarnya.
(T.M040)
    

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024