BPBD Gunung Kidul simulasi bencana tanah longsor

id simulasi bencana

BPBD Gunung Kidul simulasi bencana tanah longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY dan Kabupaten Gunung Kidul menggelar gladi penanggulangan bencana alam gempa bumi berpotensi tsunami di Pantai Baron, yang diikuti oleh warga sekitar pantai dan pengunjung, Minggu (7/10) (Foto ANTARA/M

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Palang merah Indonesia Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pelatihan pertolongan penyelamatan korban bencana tanah longsor masyarakat Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari.

Salah satu instruktur PMI Cabang Gunung Kidul Suwasono di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bencana tidak bisa diprediksi, sehingga perlu kewaspadan bagi semua pihak.

"Tanah longsor banyak menimbulkan korban jiwa, maka Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) harus mampu memilih dan memprioritaskan korban yang secepatnya ditolong," kata Suwasono.

Ia juga mengatakan masyarakat harus tahu dan memprioritaskan korban yang luka berat atau kondisi kritis untuk mendapatkan pertolongan.

Pelatihan dilakukan Balai Dusun Blado Desa Giritirto Kecamatan Purwosari. Tahap awal, kegiatan ini diikuti 30 warga desa setempat yang selama ini menjadi anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Pelbagai pelatihan yang dilanjutkan dengan praktik diantaranya menolong korban bencana dengan kondisi luka berat, luka ringan dan evakuasi bagi korban yang meninggal dunia.

Dia mengatakan pelatihan ini diperlukan agar masyarakat cepat dan tanggap terhadap bencana longsor yang memang rawan didaerah tersebut.

"Warga bisa cepat dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika bencana tersebut datang," katanya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sutaryono mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan rangkaian gladi atau simulasi bencana gempa bumi berpotensi longsor di desa ini yang akan dilaksanakan Senin (1/9).

"Pelatihan ini merupakan salah satuu rangkaian simulasi yang akan dilakukan senin pekan depan," katanya.

Sutaryono mengatakan gladi nantinya akan diikuti 150-an warga Dusun Blado. Mereka akan mendapatkan praktek langsung bagaimana jika terjadi gempa dan tanah longsor.

"Bukan hanya evakuasi dan pertolongan korban, namun juga melibatkan ibu-ibu dalam praktek dapur umum, karena nantinya ada sekitar 100 warga yang akan mengungsi dan ditempatkan di tenda," kata dia.

Ketua Forum PRB Desa Giritirto Kecamatan Purwosari, Sutarman, mengaku terbantu dengan kegiatan ini, sebab sebagian besar masyarakat belum tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana datang.

"Ilmu ini kami kami tularkan pada warga di setiap RT di Desa Giritirto, sehingga kalau ada bencana mereka tahu cara pertolongan dan evakuasi," katanya.

(KR-STR)