Bantul (Antara Jogja) - Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Rohyadi mengatakan, jumlah pengawas madrasah yang bertugas di daerah ini belum ideal jika dibanding dengan jumlah sekolah madrasah yang ada se-kabupaten.
"Idealnya beberapa sekolah itu diampu satu orang pengawas, akan tetapi saat ini hanya ada tiga pengawas untuk seluruh sekolah madrasah di Bantul," katanya di Bantul, Senin.
Menurut dia, belum idealnya jumlah pengawas baik madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (Mts), madrasah aliyah (MA) yang jumlahnya mencapai puluhan se-Bantul ini disebabkan minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Kemenag Bantul.
Ia mengatakan, SDM di Kemenag Bantul saat ini masih minim, karena untuk Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) saja mulai dari MI hingga MA hanya dipimpin oleh satu kepala bidang (kabid) dan ditambah beberapa staf, sehingga jumlah pegawai yang ada tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang harus diampu.
"Pengawas madrasah itu yang menyediakan Kemenag Bantul, melalui penunjukan pusat (Kemenag RI), namun karena karena SDM minim, maka pengawas yang ditugaskan seadanya, jangankan pengawas, untuk tugas lain juga masih kekurangan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul, Totok Sudarto mengatakan, membenarkan adanya kekurangan pengawas madrasah tersebut, namun demikian sejauh ini pihaknya mengklaim tidak ada permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah agama tersebut.
"Masalah ini (kekurangan pengawas) telah berlangsung sejak tiga tahun lalu, jangankan pengawas, guru PAI di Bantul saja masih kurang sekitar 15 persen. Kami sudah mengirim surat ke Kemenag agar pengawas ditambah namun belum direalisasikan," katanya.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Bantul, Zahrowi mengatakan, mengharapkan Kemenag menambah tenaga pengawas madrasah, ataupun kalau tidak SDM pengawas dapat mengoptimalkan ketugasan agar penilaian terhadap sekolah madrasah di Bantul dapat dilakukan secara menyeluruh.
"Saya melihat Kemenag Bantul untuk menajemen pendidikan masih kurang, makanya perlu ditingkatkan proporsionalitasnya, dan ini masih terjadi di Bantul," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Jumlah perjalanan kapal arus balik Lebaran 2024 Sumatera ke Jawa ditambah
Minggu, 14 April 2024 14:13 Wib
Turun, jumlah kecelakaan selama Lebaran 2024
Jumat, 12 April 2024 21:15 Wib
Jokowi: jumlah pemudik 2024 tembus 190 juta orang
Kamis, 28 Maret 2024 17:18 Wib
MK: Bertambah jadi 19, jumlah saksi dan ahli di sidang PHPU
Rabu, 27 Maret 2024 4:06 Wib
Bertambah jadi 133 orang, jumlah korban tewas serangan di Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 0:24 Wib
Jumlah BPR di Indonesia dipangkas
Sabtu, 23 Maret 2024 6:20 Wib
5.014 warga korban banjir di Kudus, Jateng, mengungsi
Rabu, 20 Maret 2024 10:31 Wib
4.277 warga Kudus, Jateng, korban banjir mengungsi
Senin, 18 Maret 2024 12:23 Wib